Nakita.id - Moms, menjaga kebersihan tubuh memang wajib dilakukan.
Tapi sayang, banyak orang yang membersihkan beberapa bagian di tubuhnya dengan cara ala kadarnya, atau bahkan salah.
Alhasil, kotoran pun masih melekat, hingga mengundang pertumbuhan bakteri dan jamur.
Bahkan, justru cara membersihkan bagian-bagian ini berbahaya karena salah kaprah.
Baca Juga : Hamil Besar, Rini Yulianti Berani Pose Yoga Seperti Ini, Bikin Ngeri!
Dikutip dari Reader's Diggest merangkum lima bagian tubuh yang kerap dibersihkan dengan cara yang salah.
1. Tangan
Mencuci tangan setelah pergi ke kamar mandi, juga sebelum atau sesudah menyiapkan makanan menjadi rutinitas wajib demi kebersihan.
Hal ini harus kita lakukan demi menghindari penyebaran kuman.
Baca Juga : Unggah Foto Natural Tanpa Make Up, Marion Jola Beda Banget?
Sayangnya, banyak orang mencuci tangan dengan cara salah sehingga tak benar-benar membuat tangan mereka bebas dari kuman.
Menurut Debra Hagberg, Direktur Urusan Klinis PDI Healthcare, menyebut, mencuci tangan harus menggunakan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
Aplikasikan sabun dan air pada seluruh telapak tangan, punggung tangan, di antara jari-jari, dan di bawah kuku.
Malas mencuci tangan dapat meningkatkan penyebaran kuman dan menyebabkan timbulnya penyakit.
"Riset dari Michigan State University tahun 2013 mengungkapkan hanya lima persen dari 3.749 orang yang memakai toilet umum melakukan cuci tangan cukup lama untuk membunuh kuman," kata Dr Hagberg.
Baca Juga : Kakak Syahrini Meninggalkan Bayi Perempuan Usia Tiga Bulan, Begini Dampak Anak Perempuan Tanpa Ayahnya
Riset tersebut juga menemukan, sekitar sepertiga dari subjek riset mencuci tangan tanpa sabun.
Bahkan, 10 persen dari mereka tidak mencuci tangan sama sekali.
"Pentingnya kebersihan tangan dalam kesehatan masyarakat dan kesehatan global tidak dapat diremehkan," kata Dr Hagberg.
Baca Juga : Bikin Bulu Mata Lentik Pakai Santan, Caranya Gampang Banget!
2. Wajah
Menggunakan perawatan wajah yang mewah, seperti masker yang mahal atau facial di salon ternama adalah usaha yang baik untuk merawat kebersihan wajah.
Sebagian besar perawatan mewah itu menerapkan pembersihan wajah dari sel-sel kulit mati.
Jadi, pastikan Moms melakukannya dengan cara yang tak berlebihan.
Baca Juga : 15 Tahun Sokola Rimba dan Keberagaman Pendidikan: Kisah Hebat Pendidikan Tradisional Masyarakat Adat
Menurut Adam Perlman, ahli kesehatan dan kesejahteraan integratif di Duke University, seseorang bisa secara berlebihan memakai produk hingga mengakibatkan kerusakan kulit di wajah.
Kerusakan ini biasanya diakibatkan karena terlalu banyak pemakaian zat asam yang kuat, akibat praktik exfoliated yang berlebihan.
"Banyak orang mengira mereka harus melakukan exfoliating sesering mungkin," papar Janet Prystowsky, ahli kulit Manhattan.
Padahal, mencuci wajah dengan sabun pembersih biasa sudah mampu menghilangkan sel-sel kulit mati.
Namun, kita harus melakukannya dengan cara yang tepat, yaitu menggunakan dua tangan dan mengeringkannya dengan handuk lembut.
Baca Juga : Kehilangan Calon Sang Buah Hati, Gilang Dirga Ungkap Penyebabnya
Pada dasarnya, sel-sel kulit akan berubah secara teratur dan alami tanpa scrub.
Dr. Perlman juga menyarankan agar kita tidak bergantung pada tisu pembersih untuk menjaga wajah tetap bersih.
"Tisu pembersih, baik untuk tubuh atau wajah," katanya.
Tisu pembersih, kata Dr Perlman, hanya bisa dipakai untuk keadaan darurat.
Fungsi tisu ini tak akan bisa menggantikan mandi atau mencuci muka dengan benar.
"Akhirnya, tidak peduli apa pun yang kita gunakan untuk mencuci muka, pastikan kita membilasnya sepenuhnya agar semua sabun atau produk hilang," paparnya.
Baca Juga : Sharena Delon Nikmati Kelahiran Anak Kedua Berkat Hypnobirthing, Ini Fakta-faktanya!
Ia mengatakan, penumpukan sisa sabun, terutama di bawah dagu, dapat menyebabkan jerawat.
3. Kulit kepala
Meski rutin mencuci rambut atau keramas, belum tentu kulit kepala kita terjamin kebersihannya, terutama pada bagian tertentu.
"Terkadang pembersihan kulit kepala tidak memadai," kata Dr. Prystowsky.
Menurut dia, hal in biasa terjadi pada beberapa orang dengan rambut tebal, yang seringkali melewatkan bagian belakang kepala.
Hal itu tetap terjadi meski mereka rajin mencuci rambut dengan sampo dan kondisioner.
Baca Juga : Keluarga Berencana (KB) Bisa Mencegah Kanker Serviks, Ini Alasannya!
Jadi, bagaimana cara mencuci rambut untuk memastikan kebersihan kulit kepala?
"Sangat penting untuk memisahkan bagian rambut yang tebal untuk memastikan air mencapai dan membilas semua produk perawatan rambut," kata Dr. Prystowsky.
Ia juga menyarankan agar kita menggunakan bantalan jari-jemari untuk memijat kulit kepala selama pembersihan rambut daripada memakai kuku.
Cara ini akan melindungi kita dari iritasi.
Dr Perlman menyarankan cara khusus bagi pemilik rambut tebal, atau mereka yang menggunakan banyak produk rambut, mengalami kulit kepala gatal atau iritasi.
Baca Juga : Unggah Foto Natural Tanpa Make Up, Marion Jola Beda Banget?
"Biasakan untuk menggunakan sampo detoksifikasi kulit kepala setidaknya sebulan sekali."
"Pijat kulit kepala untuk menghilangkan penumpukan produk yang lengket, yang dapat menyebabkan kulit kepala gatal dan juga rambut terlihat kurang bersih," tambahnya.
4. Gigi
Banyak orang berpikir menyikat gigi sudah cukup menjamin kebersihan gigi mereka.
Menurut Bill Dorfman, seorang dokter gigi kosmetik, menyikat gigi hanyalah sebagian cara untuk menjamin kebersihan gigi.
Memakai benang gigi adalah cara ampuh untuk membasmi bakteri yang paling berbahaya di mulut.
Baca Juga : Bila Si Kecil Alami Trauma, Segera Atasi dengan Cara Ini Moms!
Menurut dia, mengabaikan pemakaian benang memungkinkan pengembangan asam laktat, yang menggerogoti email gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Dia menyarankan agar kita melakukan flossing atau membersihkan gigi dengan benang sesering kita menyikat gigi, setidaknya dua kali sehari.
Apalagi, Dr Dorfman mengatakan banyak orang yang menyikat gigi dengan cara yang salah.
Baca Juga : Kiat Maya Septha Jaga Berat Badan Selama Kehamilan: Goodbye Cireng!
"Cara menyikat gigi terbaik adalah menyikat dengan posisi sikat pada sudut 45 derajat dari gigi, tepat di mana gigi bersentuhan dengan sisa makanan," ungkapnya.
Ia juga menyarankan agar kita melakukan gerakan melingkar kecil di sana sekitar 8-10 detik per area.
Menurut dia, sikat gigi elektrik adalah alat yang sempurna untuk membersihkan gigi, karena dapat melakukan gerakan tersebut secara otomatis.
Namun, jika kita memakai sikat gigi manual, pastikan gunakan gerakan yang lebih lembut.
Dr Dorfman juga meminta kita untuk tidak menggunakan sikat gigi elektrik dengan pengaturan keras, karena dapat menggerus permukaan gigi dan gusi.
Baca Juga : Ashanty Ucap Selamat Ulang Tahun pada Mendiang Sang Ibu, Penuh Haru!
"Orang-orang mengira menyikat gigi yang keras lebih baik untuk kebersihan gigi, tetapi itu justru lebih buruk," kata dia.
5. Telinga
Telinga juga menjadi area tubuh yang wajib dijaga kebersihannya. Tapi, lagi-lagi banyak orang menggunakan teknik keliru untuk membersihkannya.
"Saat ingin mengeluarkan kotoran telinga, kita pasti memakai cotton bud," kata Dr Perlman.
Baca Juga : 4 Tanda Tantrum Pada Anak Mulai Tidak Normal dan Butuh Bantuan Ahli
Namun, menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga justru membuat kotoran telinga semakin terdorong lebih jauh.
Cara ini justru membuat kotoran menumpuk di gendang telinga dan meningkatkan risiko kehilangan pendengaran atau saluran telinga yang tersumbat.
Lalu, bagaimana cara membersihkan gendang telinga dengan tepat?
Bagian dalam telinga yang berbentuk lilin itu bisa mengeluarkan kotorannya sendiri.
Yah, lilin akan keluar sendiri, melumasi dan melindungi bagian dalam telinga.
Untuk membersihkannya, Dr perlman merekomendasikan kita untuk memakai tetes penghilang kotoran telinga secara alami.
Baca Juga : Mi Goreng Ayam Madu Ini Tak Pernah Gagal Menghadirkan Cita Rasa Lezat
Untuk membersihkan bagian luar telinga, cuci dengan sabun secara teratur.
Jangan gunakan tekanan yang lembut dan lap sisa sabun dengan kain.
Selain itu, kita juga tak boleh melewatkan bagian belakang telinga.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com,Reader's Digest |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR