Nakita.id - Suzanna Martha Frederika Van Osch atau Suzanna seorang artis kawakan yang lekat di benak publik hingga saat ini.
Ia salah satu artis yang mendapat juluk ratu horor Indonesia karena karakternya yang kuat dan selalu menjiwai perannya di film horor.
Salah satu karya Suzanna yang sukses membuat penonton tegang dan tak terlupakan adalah film Beranak Dalam Kubur 1971 lalu.
Baca Juga : Sakit Lambung Renggut Nyawa Diana Nasution, Hindari 5 Makanan Ini Sekarang!
Sekitar 47 tahun rilis film itu berlalu, setiap orang yang menonton filmnya masih merasakan ketegangan yang sama seperti puluhan tahun silam.
Bukan hanya berbakat akting, karakter bawaan Suzanna memang sudah khas dan sangat cocok bermain di film horor.
Selain itu, publik juga masih mengingat jelas kabar kematian Suzanna pada 2008 lalu yang misterius.
Pasalnya Suzanna meninggal dunia tanpa diketahui siapa pun, termasuk anak kandung dan keluarganya yang mengetahui dari media massa.
Ia meninggal tepat dua hari setelah ulang tahun ke-66 dan hanya suaminya Clift yang mengetahui kematiannya.
Baca Juga : Arsy Pamer Baju Termahal Dari Ashanty, Asisten yang Melihat Aksinya Tertawa!
Bahkan orang-orang baru mengetahui Suzanna meninggal setelah jenazahnya sudah dikuburkan.
Karena itu penyebab dan kronologi kematian Suzanna sangat misterius dan orang-orang maupun awak media hanya mengetahui berdasarkan keterangan Clift, suaminya.
Saat Clift mengaku sengaja tak memberi kabar kematian Suzanna karena ratu horor ini pernah berpesan tidak ingin orang-orang melihat kematiannya.
Selain itu, Clift juga mengatakan kalau Suzanna meninggal dunia sesaat ketika mereka sedang asyik berbincang-bincang usai makan malam.
Keterangan tambahan darinya Suzanna sempat meneguk segelas susu sebelum tidur yang sudah rutin ia lakukan.
Tetapi, hal tersebut dikabarkan menjadi penyebab Suzanna meninggal lantaran dirinya menderita diabetes.
Baca Juga : Mayangsari Punya Akun Instagram Baru, Fotonya Langsung Diserbu Teman Artis!
Benarkah minum susu memperburuk diabetes?
Faktanya susu justru jenis minuman yang tidak membuat gula darah naik dengan cepat dan lebih direkomendasikan diminum saat pagi hari.
Penelitian terbaru menyebutkan minum susu di pagi hari justru dapat menjaga kadar glukosa darah sepanjang hari.
Asalkan juga diimbangi dengan rutin olahraga.
Dalam penelitian ini yang diterbitkan dalam Journal of Dairy Science para peneliti membandingkan efek konsumsi susu tinggi protein pada kadar gula darah setelah sarapan dan makan kedua.
Hasil riset menemukan, konsumsi minuman protein whey dan kasein, yang secara alami ditemukan dalam susu, dapat melepaskan hormon lambung pertama yang memperlambat pencernaan dan meningkatkan rasa kenyang.
Susu juga termasuk salah satu minuman yang baik untuk penderita diabetes, khususnya susu sapi.
Baca Juga : Syahrini Ngaku Dikit Lagi Akan Menikah, Sang Adik Beberkan Calon Suaminya!
Susu mengandung kalsium, magnesium, potasium, dan vitamin D untuk tubuh yang dibutuhkan untuk banyak fungsi penting.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa susu bisa membantu menurunkan berat badan.
Dalam sebuah penelitian kepada 322 orang yang mencoba menurunkan berat badan (beberapa orang memiliki diabetes tipe 2, sebagian memiliki penyakit jantung),.
Mereka yang meminum susu terbanyak (360 ml per hari) mengalami penurunan sebanyak 2,3 kg selama periode penelitian dibandingkan mereka yang meminum asupan susu terendah, sekitar setengah gelas setiap hari.
“Susu rendah lemak atau tanpa lemak merupakan minuman terbaik bagi orang dengan diabetes,” jelas Brown-Riggs, ahli gizi.
Baca Juga : Luna Maya Perankan Jadi Suzzanna, Ini Kata Clift Sangra
Menambah susu dalam diet sehat bisa menurunkan tekanan darah sebanyak tiga sampai lima poin, menurut penelitian dari Journal of the American College of Nutrition.
Produk olahan susu dengan kadar lemak rendah, seperti smoothie yang dibuat dari yogurt rendah lemak.
Setelah 10 tahun penelitian terhadap 3.000 responden dengan membagi menjadi 2 kelompok.
Kelompok pertama mengonsumsi berbagai jenis produk susu dan kelompok kedua tidak mengonsumsi olahan susu sama sekali.
Hasilnya, kelompok pertama memiliki resistensi insulin 70 persen lebih rendah.
Baca Juga : Anak Usia 3 Tahun Meninggal Akibat Diabetes, Cek Gejalanya Pada Anak!
Apa itu resistensi insulin?
Resistensi insulin merupakan suatu kondisi dimana kepekaan hormon insulin mengalami penurunan dan membuat kadar gula darah kita tidak seimbang atau kelebihan gula darah.
Umumnya obesitas atau kegemukan, ditandai dengan meningkatnya resistensi insulin.
“Semua kandungan dalam susu, seperti laktosa, protein, dan lemak berpotensi meningkatkan kadar gula,” ujar Mark A. Pereira, PhD, salah satu peneliti dari Harvard Medical School.
Namun gula susu (laktosa) yang diubah menjadi gula darah diproses lebih lambat, sehingga baik untuk mengontrol kadar gula darah dan menurunkan tingkat insulin.
Protein dalam susu akan membantu menjaga kekebalan tubuh kita.
Sedangkan kandungan lemaknya akan membuat kita juga merasa terpuaskan.
Nikmati juga nutrisi lain dari produk-produk olahan susu yang juga bermanfaat, seperti kalsium, magnesium, dan potasium.
Baca Juga : Gugun Gondrong Sempat Divonis Tumor Otak Lalu Alami Demensia, Tinggalkan Kebiasaan Ini!
Mari perangi diabetes dengan cara berikut ini:
1. Mengonsumsi 2 porsi susu rendah lemak setiap hari.
Setiap porsi akan memotong resistensi insuli yang berlebih hingga 20%.
2. Lakukan penukaran.
Pilihlah produk-produk olahan susu, ketimbang camilan berkarbohidrat tinggi dan rendah serat, seperti minuman bersoda, permen, atau makanan cepat saji.
3. Dampingi susu dengan buah, sayur dan gandum utuh.
Kita bisa menambahkan potong buah segar di dalam yogurt saat sarapan.
Atau melelehkan keju rendah lemak di atas roti gandum utuh.
Source | : | Kompas.com,The Independent,Reader Digest |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR