Nakita.id - Kita sering kali menghadapi anak yang merengek minta digendong. Hal itu tentu sesuatu yang wajar.
Namun, menggendong anak itu ada batas waktunya.
Tidak sebaiknya anak yang sudah besar terus digendong oleh orangtua.
Baca Juga : Kompak Pakai Kebaya, Penampilan Nafa Urbach dan Putrinya Makin Cantik
Saat dilahirkan, bayi belum bisa apa-apa.
Seiring waktu, bayi akan belajar bagaimana caranya untuk mengubah posisi tubuhnya menjadi tengkurap, merangkak, dan akhirnya berjalan.
Pada masa bayi belum bisa berjalan, orangtua tentu harus menggendong bayi ke mana pun.
Misalnya, saat mengajaknya jalan-jalan keluar menikmati matahari pagi, menyuapi makan, atau sekadar memindahkan bayi ke tempat lain.
Kita bisa menggendong bayi dengan tangan saja atau menggunakan kain gendongan.
Selain itu, menggendong bayi adalah salah satu cara untuk menjalin ikatan yang kuat antara bayi dengan orangtua, nenek, kakek, pengasuh, dan juga orang-orang di sekelilingnya.
Menggendong menawarkan sentuhan dan pelukan sehingga memberi suasana aman, tenang, dan nyaman bagi anak.
Ini bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang sedang rewel karena sakit atau ketakutan.
Baca Juga : Raditya Dika Umumkan Kehamilan Istrinya, Warganet Justru Beri Peringatan Keras!
Tetapi, kapan sebaiknya orangtua berhenti menggendong anak?
Saat anak sudah bertambah besar, kita tidak mungkin terus menggendongnya, bukan?
Menggendong anak bisa membatasi pergerakan anak untuk menjelajahi lingkungan dan menghambat kemampuan motorik anak untuk berjalan, melompat, atau berlari.
Selain itu, berat badan anak juga bisa menguras stamina orangtua sehingga jadi cepat lelah atau membuat lengan, tangan, pinggang, atau punggung jadi pegal.
Oleh karena itu, orangtua harus mengurangi kebiasaan ini.
Waktu yang tepat untuk berhenti menggendong anak berbeda-beda bagi setiap orangtua.
Umumnya, saat anak sudah mulai bisa berjalan, kebiasaan menggendong bisa dikurangi.
Biasanya anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda mulai bisa berjalan sekitar usia 9 sampai 12 bulan.
Ketika anak berusia 2 atau 3 tahun, kemampuan berjalan, berlari, dan melompat anak sudah meningkat.
Karenanya, menggendong bisa dilakukan seperlunya saja.
Misalnya, jika anak sedang merasa ketakutan, bersedih, terlihat kelelahan dan mengantuk saat bepergian, atau menyeberang jalan.
Baca Juga : Sakit Lambung Sebabkan Diana Nasution Meninggal, Ciuman Bisa Menularkan Bakteri Penyebabnya
Bagaimana caranya untuk mengurangi kebiasaan menggendong anak?
Untuk melatih kemandirian anak agar tidak lagi merengek minta gendong, kita perlu mengakalinya dengan beberapa cara.
Kuncinya adalah membiasakan anak untuk berjalan.
Kita bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini:
Baca Juga : Jadi Istri Raffi Ahmad, Rieta Amilia Sebut Nagita Slavina Berubah: Mamah Sedih Deh!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Orangtua Harus Berhenti Menggendong Anak?"
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR