Namun dalam penelitian ini peneliti tidak bisa menentukan secara tepat mengapa ada perbedaan dalam risiko obesitas antara bayi yang disusui ASI secara langsung dan ekslusif dengan bayi yang mendapat ASI dengan cara lain.
"Dalam kebanyakan penelitian, peneliti biasanya tidak membedakan antara pemberian ASI langsung (pada payudara) dan konsumsi ASI ekspress (dari botol) atau antara suplementasi dengan susu formula versus makanan pelengkap lainnya, dan sedikit yang bertanggung jawab atas paparan makanan dini di rumah sakit," ujar salah satu peneliti dilansir dari Reader's Digest.s.
"Ini adalah perbedaan penting karena mengekspresikan dan menyimpan ASI dapat mengurangi bioaktifitasnya, makan dari botol dapat mengurangi pengaturan diri, dan bahkan suplementasi formula singkat berpotensi mengubah mikrobiota usus yang berkembang dan mempengaruhi berat badan," tambahnya.
Baca Juga : Hati-hati, Susah Makan Bisa Jadi Gejala Gagal Jantung Bawaan Pada Anak
Meskipun menemukan fakta adanya perbedaan risiko antara bayi yang disusui ASI secara langsung dan ekslusif dengan bayi yang mendapat ASI dengan cara lain tetapi para peneliti berharap para ibu tidak terlalu mempermasalahkan itu.
Menurut peneliti, pemberian ASI dengan apapun caranya ialah yang terbaik.
"Ibu-ibu yang memompa melalui banyak upaya untuk melakukan itu, dan saya tidak ingin mereka mendapat kesan bahwa itu tidak layak," kata salah satu penulis studi itu, Meghan Azad, kepada CNN.
"Tapi itu meningkatkan pertanyaan, jika susu yang dipompa tidak sama atau tidak baik, mengapa demikian? Dan apa yang harus kita lakukan untuk mendukung ibu lebih baik saat menyusui jika itu yang ingin mereka lakukan?".
Baca Juga : Benarkah Terapi Facial di Salon Bisa Menularkan HIV? Ini Penjelasan Ahli
Source | : | CNN,Reader's Digest,Romper |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR