Nakita.id - Saat ini Indonesia kembali berduka.
Pasalnya, gempa bumi berkekuatan 7,7 SR baru saja mengguncang Sulawesi Tengah, tepatnya di daerah Kabupaten Donggala, Palu serta Mamuju.
Gempa ini disusul dengan tsunami dengan ketinggian mencapai 3 meter, seperti yang diperkirakan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.
Baca Juga : Pasha 'Ungu' Jadi Korban Gempa Palu, Okie Agustina Update Kabar Ini!
Melansir laman Kompas, hingga kini korban sementara yang sudah dirilis pada pukul 10.00 WIB oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 356 orang luka-luka, sedangkan sejumlah 48 orang meninggal dunia.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyampaikan bahwa korban meninggal paling banyak karena terdampak gempa bumi.
Sedangkan korban tsunami banyak berjatuhan di pesisir pantai.
Namun sayangnya belum ada identitas resmi terkait korban gempa dan tsunami tersebut.
"Dari total korban, kami belum mendapat laporan mengenai identitas sampai nama, alamat, usia. Tapi kami sudah dapat informasi resmi dari rumah sakit mengenai total korban," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Informasi tersebut menyebutkan bahwa korban terdampak paling banyak adalah gempa bumi.
Sebenarnya, gempa adalah kejadian alam yang terjadi secara terus menerus namun kita baru bisa merasakan goncangannya jika gempa muncul di permukaan bumi.
Di Indonesia ada sekiranya 13 daerah yang rawan terhadap gempa, diantaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu, Ternyata Roy Kiyoshi Pernah Ramalkan Bencana Dahsyat Indonesia 2018 Ini!
Bagi Moms yang berada di daerah yang disebutkan di atas, tidak ada salahnya untuk mengetahui pertanda alam jika akan terjadi gempa untuk antisipasi, melansir laman Tribun Kupang.
1. Munculnya Awan Gempa
Awan ini posisinya tegak atau berdiri, bentuknya bagaikan angin puting beling, pohon atau batang.
Tapi sebenarnya awan ini terbentuk karena beberapa faktor, salah satunya karena gelombang elektromagnetik yang terjadi akibat patahan atau pergeseran lempeng bumi.
Gelombang elektromagnetik tersebut seakan 'menyerap' daya listrik pada awan, sehingga terbentuklah bentuk awan yang seolah-olah tegak.
Namun pertanda awan ini belum dapat dipastikan akan adanya gempa bumi.
2. Alat elektronik mengalami gangguan aneh
Ketika akan terjadi gempa bumi, umumnya peralatan elektronik akan mengalami gangguan tidak wajar.
Misalnya lampu yang tiba-tiba redup atau televisi yang berbunyi 'brebet'.
Hal ini terjadi karena sedang adanya gelombang elektomagnetik dengan frekuensi tinggi di daerah tersebut.
Baca Juga : Petugas ATC Korbankan Nyawanya Agar Pesawat Lepas Landas Saat Gempa Mengguncang Donggala
3. Tingkah laku hewan
Biasanya fenomena seperti ini bisa sering terjadi, entah penyebabnya karena pemanasan global atau pertanda lain.
Beberapa hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetik yang kuat.
Oleh sebab itu, biasanya para hewan akan menyelamatkan diri terlebih dahulu sebelum gempa terjadi.
4. Terlihat cahaya gempa
Cahaya ini memang jarang muncul, dan bisa jadi merupakan tanda akan datangnya gempa besar.
Cahaya ini hanya akan tampak sekilas dan orang-orang akan menghubungkannya dengan UFO atau alien.
Jika Moms mendengar adanya kabar mengenai cahaya aneh, maka sebaiknya perlu waspada.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Inilah Quick Response Bencana yang Dibuat Artis-artis Indonesia
5. Gempa kecil
Biasanya gempa kecil merupakan tanda akan datangnya gempa yang lebih besar.
Oleh karena itu, jika terasa adanya gempa kecil, lebih baik langsung menyelamatkan diri dengan keluar rumah sembari menunggu keadaan aman.
Meski begitu, hal terpenting saat terjadi gempa adalah selamatkan diri Moms.
Jika sedang di dalam rumah atau gedung, cobalah keluar gedung tersebut atau berlindung di bawah meja untuk menghindari kemungkinan bangunan runtuh.
Lingungi kepala minimal menggunakan tangan agar tidak terkena reruntuhan.
Selain adanya tanda gempa seperti di atas, kita juga bisa mengunduh beberapa aplikasi yang bisa memberikan informasi penting dan aktual saat gempa terjadi, seperti yang dilansir dari Kompas.com.
1. Diaster Alert
Aplikasi ini dikembangkan oleh Pasific Disaster centre (PDC) dari Hawaii.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Pasien Rumah Sakit Menginap Dirawat Di Tengah Jalan
Aplikasi ini memungkinkan pengguna melacak peta bencana alam yang sedang terjadi saat ini, seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus dan lain sebagainya.
Bahkan aplikasi ini dapat melacak persebaran wabah suatu virus.
2. Info BMKG
Ini merupakan informasi resmi yang diluncurkan oleh BMKG.
Beberapa fitur terdapat dalam aplikasi ini, seperti peringatan dini cuaca, notifikasi tentang gempa bumi dan info aktual seputar BMKG.
Untuk informasi gempa bumi, hanya gempa bermagnitudo di atas 5 SR saja yang akan muncul notifikasinya, dilengkapi dengan jarak epicentrum ke lokasi pengguna.
3. QuakeFeed Earthquake Map, News, and Alerts
Aplikasi ini diperuntukkan pengguna iOS, baik iPhone maupun iPad.
Sejauh ini, aplikasi ini hanya bisa mendeteksi gempa bermagnitudo 1,0 di Amerika dan 4,5 SR di negara lain.
Pengguna akan disuguhkan apa yang sedang terjadi di peta Ring of Fire.
Pengguna juga bisa melacak daftar gempa yang baru terjadi dan memperbesar petanya untuk mengetahui di mana letak pastinya gempa itu terjadi.
Aplikasi ini memberitahukan informasi gempa yang terjadi di sekitar lokasi pengguna serta yang sedang terjadi di wailayah tertentu.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Hubungi Nomor Ini Untuk Info Kondisi Keluarga dan Kerabat
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR