Nakita.id - Gempa dahsyat di Palu yang disusul dengan adanya tsunami masih menyisakan duka bagi negeri ini.
Berbagai usaha mengirimkan bantuan pun telah diupayakan oleh berbagai pihak, terutama oleh pemerintah.
Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berbondong-bondong mengirimkan bantuan dalam berbagai bentuk.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Krisis Pangan, Warga Jarah Pusat Perbelanjaan
Namun, adanya kerusakan infrastruktur yang cukup parah akibat gempa dan tsunami ini menjadi menghambat datangnya bantuan tersebut.
Para korban yang membutuhkan bahan makanan untuk bertahan hidup.
Juga bahan bakar untuk bisa terus bergerak mencari sanak saudara yang hilang.
Dorongan untuk terus bertahan hidup ini membuat mereka melakukan apapun.
Hingga beredar berbagai video yang mengatakan terjadinya penjarahan oleh para korban bencana ini.
Beredar cuplikan para korban yang tengah mengambil barang di supermarket dan SPBU.
Kondisi ini terjadi di salah satu daerah di Palu, pada salah satu pusat perbelanjaan yang tak diketahui namanya.
Baca Juga : Penjarahan di Palu, Menteri Dalam Negeri;
Bahkan, beberapa orang nekat memecahkan pintu kaca menggunakan tabung pemadam kebakaran untuk mendapatkan makanan juga minuman.
Ada juga orang-orang yang memanjat truk BBM di salah satu SPBU, dan membagikan kepada korban lain yang membutuhkan.
Tak hanya terjadi di supermarket dan SPBU, diduga penjarahan ini juga terjadi di minimarket Palu.
Sejumlah warga di Kota Palu berebut makanan pada Minggu (30/9/2018).
Hingga kemudian beredar pemberitaan bahwa Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa pihaknya dan pemerintah memang memperbolehkan warga untuk mengambil barang-barang di minimarket yang nantinya akan dibayar oleh pemerintah.
Namun kemudian, dalam hitungan jam, Mendagri Tjahjo Kumolo membantah adanya pemberitaan tersebut.
Melansir dari Kompas.com, Mendagri justru membantah berita perihal dibebaskannya masyarakat Palu, Sulawesi Tengah untuk mengambil barang di minimarket karena telah ditanggung pembayarannya oleh pemerintah.
Baca Juga : Pasha Ungu Jadi Korban Gempa Palu, Begini Reaksi Anak-anaknya dan Kabar Terbarunya
"Tidak begitu (sebenarnya) berita yang ditulis," kata Tjahjo Kumolo melalui keterangan tertulis, Minggu (30/9/2018), seperti dikutip dari Kompas.com.
Tjahjo Kumolo menjelaskan, saat meninjau korban gempa dan tsunami di rumah sakit, ia melihat masyarakat saat itu membutuhkan bantuan makanan dan minuman.
Tjahjo Kumolo pun mengatakan bahwa saat itu hampir semua toko tutup dan listrik padam.
"Dalam rapat saya minta pemda fasilitasi beli minuman, makanan, di toko yang jual.
Berikan dulu kepada pengungsi dan yang dirawat di rumah sakit.
Cari yang punya toko, dibeli dulu dan saya minta pengawalan Satpol PP dan Polri kemudian bagikan makanan tersebut," terangnya.
Karena kondisi darurat dan belum adanya bantuan yang masuk, ia pun meminta gubernur untuk membeli minuman dan makan dari toko-toko tesebut.
Baca Juga : Putri Sulung Suti Karno Menikah, Maudy Koesnaedi Ikut Menangis
"Karena darurat listrik mati dan bantuan baru masuk malam dari daerah tetangga. Kondisi darurat. Makanan, minuman belum masuk. Dan saya minta langsung ke gubernur. Beli minuman dari toko yang tutup. Uang gotong royong. Kemendagri ikut beli juga," tambah Tjahjo.
Source | : | Kompas.com,whatsapp,Kompas TV |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR