Nakita.id - Cecillia Putty Vickend seorang aktris FTV yang namanya tak sepopuler artis ibukota lainnya.
Tapi bagi publik yang senang menonton tayangan FTV pasti sudah familiar dengan wajahnya.
Pada 2012 lalu, artis cantik ini meninggal dunia lantaran menderita penyakit kanker lidah stadium 4.
Baca Juga : Sudah 10 Hari Sule Jadi Duda Kaya, Begini Suasana Rumahnya Tanpa Lina!
Ia sudah menderita kanker lidah ini sejak tahun 2010 silam dan sempat disarankan dokter untuk operasi karena kanker lidahnya sudah memasuki stadium 2B.
Tetapi, awamnya pengetahuan Cecillia dan keluarganya saat itu memutuskan untuk menjalani pengobatan alternatif selama 3 bulan.
Karena tak segera memberikan hasil signifikan, Cecillia pun baru memutuskan untuk operasi.
Sayangnya, kanker lidahnya semakin ganas dan tingkat keparahannya pun terus bertambah.
Cecillia hanya bisa makan dan minum melalui selang karena kanker lidahnya sudah menggerogoti tubuh.
Bahkan saat itu wajah Cecillia sudah bengkak dan ia tak bisa lagi berbicara seperti biasa sampai akhirnya, ia meninggal dunia.
Baca Juga : Video Satu Keluarga Terjebak Tsunami Palu, Seorang Warga Tak Bisa Selamatkan Istri dan Anak Kala Gempa!
Mungkin masih banyak orang awam tentang kanker lidah seperti yang diderita Cecillia Putty.
Sebelumnya Nakita.id perah membahas tentang kanker lidah atau kanker mulut yang juga pernah diderita Andre Kurnia Farid.
Oral Cancer Foundation menyatakan, banyak penderita kanker lidah, mulut, dan tenggorokan tidak menyadari penyakitnya sampai masuk stadium 4.
Memang, kanker lidah kadang "menipu", karena tanda-tandanya mirip dengan sariawan atau luka biasa.
Namun, panduan pengenalan di situs Healthlines tentang cara mengenali kanker lidah bisa membantu siapa pun untuk mengenalinya pada tahap awal.
Diterangkan di situs tersebut, tanda umum kanker mulut adalah munculnya bercak atau luka yang tak biasa dan tak hilang selama berminggu-minggu.
Baca Juga : Gempa Palu 7,4 SR, Ibu Hamil 9 Bulan Berhasil Selamat Sampai ke Makassar Setelah Terpental 2 Kali
Bercak atau luka bisa muncul di bagian langit-langit mulut, lidah, gusi, ataupun tenggorokan.
Salah satu bentuk bercak adalah campuran berwarna merah dan putih erythroleukoplakia.
Wujudnya seperti gambar di bawah.
Jika menjumpai bercak itu dan bertahan dalam waktu lama, penderita perlu segera ke dokter untuk konsultasi.
Jangan menunggu rasa sakit muncul sebab awal kanker mulut biasanya tak disertai nyeri.
Bentuk gejala lain bisa berupa ruam berwarna merah, disebut erythroplakia.
Penampakannya seperti gambar di bawah ini.
Baca Juga : Sering Disalahartikan, Ternyata Alzheimer Tak Sama Dengan Demensia
70 hingga 90 persen kasus erythroplakia berkembang menjadi kanker sehingga semua harus waspada jika memilikinya.
Leukoplakia atau kerastosis adalah bentuk tanda kanker mulut lainnya.
Wujudnya adalah bercak putih pada bibir, langit-langit mulut, gusi, maupun lidah.
Dalam banyak kasus, leukoplakia tak selalu berkembang jadi kanker tetapi perlu diwaspadai.
Gejala awal lainnya adalah luka pada lidah seperti pada gambar di bawah ini.
Baca Juga : Bocah 6 Tahun Selamat Setelah Nyaris Terseret Tsunami Palu, Begini Kisahnya Usai Dilaporkan Hilang!
Biasanya, luka muncul pada bagian bawah lidah walaupun bisa juga berkembang pada bagian gusi.
Bagi siapa saja, perlu untuk memeriksa secara mandiri ada tidaknya luka ini.
Jika mengalami sakit pada bagian mulut, belum tentu itu bisa berkembang jadi kanker, misalnya canker sore.
Canker sore sendiri adalah sebutan untuk sariawan mulut pada umumnya.
Bercak mirip luka yang cekung di bagian tengah dan disertai rasa sakit ini biasanya tidak berkembang menjadi kanker.
Namun, perlu diperhatikan bagaimana periode luka tersebut. Jika bertahan lebih dari dua minggu, baiknya penderita perlu mencurigainya.
Bisa jadi itu bukan canker sore tetapi luka jenis lain yang merupakan tanda-tanda awal perkembangan kanker mulut.
Kisah Cecillia Putty ini bisa jadi pelajaran. Jangan sampai mengalami kanker mulut saat sudah stadium akhir.
Untuk memudahkan deteksi awal, kunjungan ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali penting.
Source | : | nakita,kompas,grid |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR