Nakita.id - Tim relawan bencana gempa tsunami Palu terus mengupayakan bantuan untuk para korban.
Beredar sebuah video tim relawan mendistribusikan bantuan melalui jalur darat di media sosial.
Namun dalam video tersebut juga terlihat sejumlah massa menjarah mobil tim relawan yang membawa bantuan untuk korban gempa tsunami Palu.
Video tersebut dibagikan oleh akun Facebook Noer Abd Rahman Fahrezy yang menyarankan agar tim relawan mendistribusikan bantuan dengan pengawalan TNI atau kepolisian.
Baca Juga : Kondisi Istri Indro Warkop Makin Drop, Anaknya Cerita Sang Ibu Merintih Kesakitan Semalaman
"Buat teman-teman sekalian agar sekiranya ketika ingin membawa bantuan ke lokasi bencana ada baiknnya berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini, VIRALKAN!" tulisnya di Facebook.
Tim relawan dalam video yang beredar menggunakan sebuah mobil pick up untuk menyalurkan bantuan berupa obat-obatan dan sembako.
Seseorang yang berkendara tepat di belakang mobil pick up tersebut pun langsung merekam aksi penjarahan tersebut.
Aksi penjarahan oleh sejumlah warga itu diduga terjadi di perbatasan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.
Sempat terdengar pula beberapa warga berteriak meminta obat-obatan untuk kebutuhan mereka.
Tetapi, tim relawan meminta agar tak mengambil semua bantuan yang dibawanya karena masih banyak yang lebih membutuhkan lagi.
Baca Juga : Detik-detik Anthonius Gunawan Agung Tewas Saat Gempa Palu, Kata Terakhir: Safe Flight Batik Air!
Sejumlah warga yang melakukan aksi penjarahan itu sempat mengatakan kalau mereka juga korban gempa yang membutuhkan bantuan.
Meski begitu mereka sudah mengambil beberapa barang bantuan yang berada di mobil pick up tersebut.
Hampir setengah barang bantuan yang dibawa tim relawan ludes sebelum sampai ke tempat tujuan karena dijarah oleh warga.
Tak hanya satu mobil pick up, ada beberapa mobil lainnya yang lebih dulu jalan di depan dan diberhentikan warga yang menjarah bantuan.
Jalanan pun sempat menjadi macet karena warga yang saling berebutan mengambil barang bantuan dari beberapa mobil tim relawan.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi lanjutan mengenai aksi warga menjarah mobil tim relawan yang membawa bantuan.
Baca Juga : Video Satu Keluarga Terjebak Tsunami Palu, Seorang Warga Tak Bisa Selamatkan Istri dan Anak Kala Gempa!
Belum diketahui pula mobil bantuan tersebut rencananya akan ditujukan ke wilayah mana.
Video viral tersebut menimbulkan ragam komentar publik di media sosial.
Beberapa menilai semestinya para korban bisa memikirkan nasib korban lainnya yang lebih membutuhkan, terutama mereka yang berada di daerah sulit akses bantuan.
Ada pula yang beranggapan mungkin saja sejumlah warga tersebut masih banyak yang membutuhkan obat-obatan.
"Susah lawan beginian..niatnya bantu malah menjarah, inget kasian kalau misalkan bantuan ngga merata dan tidak mengena yang lebih membutuhkan,"tulis Lanz Maulana.
"Yang tidak bisa memberi bantuan jangan banyak bicara. Kita tidak tahu kondisi mereka di sana. Jika itu terjadi pada kalian baru tahu rasa, saya rasa akan bergiliran kok, karena Tuhan Maha Adil," tulis Felicia N.
Baca Juga : Gempa Palu 7,4 SR, Ibu Hamil 9 Bulan Berhasil Selamat Sampai ke Makassar Setelah Terpental 2 Kali
"Disinilah polisi dibutuhkan untuk mengawal kalau ada kawalan ngga bakalan gitu dan 1 lagi saran saya gunakan mobil box besi jangan gunakan mobil seperti itu, bukannya ngga ada belas kasih sama korban gempa. Tpai sifat manusia bilangnya korban pas dilihat di rumahnya pasti banyak isinya hasil jarahan yakin dan percaya," tulis Ahriadi S Andi Pelang.
"Bagi yang diluar kota Palu tidak usah banyak kotek, bencana palu itu sangat tragis, sekarang banyak yang kelaparan, rela mati demi makanan, yang belum diurus, yang hidup sudah hilang semangat hidup, makanan, minuman dan bensin itu sangat penting sekali," tulis Ihdar Siregar.
Sebelumnya juga viral video sejumlah warga menjarah sebuah pusat perbelanjaan di Kota Palu.
Tetapi setelah dikonfirmasi oleh Mendagri Tjahjo Kumolo membantah adanya aksi penjarahan tersebut.
Tjahjo Kumolo mengatakan ia membebaskan warga mengambil barang di minimarket dan atau pusat perbelanjaan.
Sementara pembayarannya akan ditanggung oleh Pemerintah. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR