Warga yang mengambil video tersebut nampak sedang mencari rumah-rumah bekas tempat tinggal mereka yang sudah luluh lantak dihajar gempa.
Mereka terlihat tidak percaya dengan kondisi pasca gempa yang sedang mereka saksikan.
Bahkan, saat sampai pada beberapa titik mereka tidak bisa melewati jalanan tersebut karena terhalang oleh puing-puing bangunan yang sudah menyatu dengan permukaan tanah.
Baca Juga : Menteri Sosial Gendong Balita Korban Gempa Tsunami Palu, Ini Kisah Pilu Anak Korban Bencana
Hal serupa juga terjadi saat gempa Lombok pada (29/7/2018) lalu, setelah gempa 7 skala Richter mengguncang Lombok, permukaan pulau tersebut kemudian mengalami kenaikan.
Bedanya, gempa Lombok tersebut menyebabkan permukaan tanah naik hanya sekitar 25 cm saja, sementara gempa Donggala ini menyebabkan kenaikan tanah sebesar 1,5 meter yang artinya setara dengan tinggi rata-rata remaja usia 15 tahun.
Baca Juga : Nurrani 'Iqbaal' Ceritakan Ngerinya Gempa Tsunami Palu: Jangan Ditanya Dulu, Kami Masih Trauma
BMKG menyampaikan bahwa gempa yang terjadi tersebut disebabkan oleh sesar Palu Koro.
Sesar itu terletak memanjang di wilayah Sulawesi Tengah dan sepertiganya menjorok ke lautan.
"Disebabkan oleh sesar Palu Koro yang berada di sekitar Selat Makassar," kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG dalam konferensi pers pada Jumat (28/9/2018). (*)
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | tribun palembang,Nakita.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR