Nakita.id - Menjadi organ yang mendukung distribusi oksigen dan zat gizi, kondisi plasenta menjadi hal yang fatal bagi perkembangan hingga keselamatan janin serta ibu.
Berbagai gangguan pada plasenta bisa saja dialami, salah satunya ialah plasenta terlepas sebelum waktunya yang bisa secara tiba-tiba terjadi.
Plasenta terlepas atau Placental Abruption adalah suatu kondisi saat sebagian atau seluruh plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan.
Baca Juga : Mengancam Jiwa, Catat Ciri Plasenta Terlepas pada Ibu Hamil
Kondisi ini dapat menurunkan atau memblokir pasokan oksigen dan nutrisi dari Moms ke janin, juga menyebabkan perdarahan berat pada ibu.
Menurut ahli, kondisi ini menjadi penyebab utama dalam kematian ibu dan janin.
Bila tak ditangani tentu kondisi ini akan berdampak buruk bagi keselamatan jiwa.
Cara terbaik untuk mengetahui kondisi ini ialah dengan rutin berkonsultasi secara rutin, baik saat mengalami keluhan maupun tidak.
Untuk membantu mengidentifikasi kemungkinan sumber perdarahan vagina sebagai salah satu cirinya, dokter biasanya akan melakukan tes darah dan urin dan ultrasound.
Pilihan pengobatan untuk abrupsi plasenta tergantung pada keadaan janin dalam kandungan.
Baca Juga : Mau Tahu Kecilnya Audy Item? Mirip Kedua Anaknya, Bikin Gemes
Jika pelepasannya tampak ringan, detak jantung bayi Moms normal, dan terlalu dini bagi bayi untuk dilahirkan, biasanya ibu hamil dirawat di rumah sakit untuk pemantauan ketat.
Namun bika pendarahan berhenti dan kondisi janin stabil, Moms mungkin bisa beristirahat di rumah.
Dalam beberapa kasus, Moms mungkin diberikan obat untuk membantu paru-paru bayi Moms matang.
Jika gangguan berlanjut atau membahayakan kesehatan ibu dan janin, Moms biasanya membutuhkan kelahiran cepat dengan metode sesar.
Selain itu, bila terjadi perdarahan hebat, Moms mungkin memerlukan transfusi darah.
Lalu apakah kondisi ini bisa dicegah?
Moms tidak dapat mencegah gangguan plasenta, tetapi setiap ibu hamil dapat mengurangi faktor risiko tertentu.
Misalnya saja setiap perempuan baik ketika hamil maupun tidak sebaiknya berhenti merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang, seperti kokain.
Baca Juga : Awas, 4 Kombinasi Buah Ini Bisa Fatal Membahayakan Kesehatan!
Jika Moms memiliki tekanan darah tinggi, rajinlah berkonsultasi dengan dokter Moms untuk memantau kondisinya.
Selain itu, biasakan untuk selalu kenakan sabuk pengaman Moms saat berada di kendaraan.
Jika Moms mengalami trauma perut - dari kecelakaan mobil, jatuh atau cedera lain - dapatkan bantuan medis segera.
Ada beberapa komplikasi yang bisa membahayakan ibu maupun janin.
Pada ibu hamil, beberapa penyebab kondisi ini antara lain :
- Syok karena kehilangan darah
- Masalah pembekuan darah (disseminated intravascular coagulation)
Baca Juga : Berbagai Tanda Kanker Ovarium yang Tak Terduga, Yuk Deteksi Dini
- Kebutuhan akan transfusi darah
- Gagal ginjal atau organ lain karena kehilangan darah yang signifikan
Pada bayi, beberapa penyebab kondisi ini antara lain :
- Pertumbuhan terbatas karena tidak mendapatkan cukup nutrisi
- Tidak mendapatkan cukup oksigen
- Lahir prematur
- Kelahiran mati
Nah Moms, yuk waspadai berbagai keluhan yang terjadi, jangan lupa untuk selalu berkonsultasi pada dokter kandungan.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR