Nakita.id - Setiap kisah cinta insan manusia memiliki cerita yang unik.
Jalan setiap orang untuk menemukan cinta pun berbeda-beda.
Ada yang menemukan cintanya karena berteman sejak kecil, ada yang lama saling membenci lalu menyadari arti cinta, ada juga yang jatuh cinta pada pandangan pertama.
Baca Juga : Kominfo Rilis 8 Hoax Tentang Gempa Palu Donggala, Jangan Mudah Percaya!
Cara seseorang untuk mengungkapkan cinta juga berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Ada yang bersikap sangat romantic, ada juga yang bersikap cuek seolah tak peduli padahal tersimpan rasa cinta yang begitu besar di hatinya.
Moms, ternyata ada beberapa tradisi unik mengenai ungkapan cinta dari berbagai belahan dunia lo!
Apa saja? Berikut ulasannya:
1. Tradisi dari Austria
Terdapat tradisi unik dari Austria mengenai ungkapan cinta.
Biasanya, sebuah pesta yang berisi acara dansa akan dijadikan ajang untuk mencari jodoh.
Saat sedang mencari jodoh, seorang perempuan akan mengempit sepotong apel saat berdansa.
Perempuan akan melihat sekeliling dan mengincar laki-laki yang menarik perhatiannya.
Setelah menemukan sosok laki-laki yang dirasa menarik dan disukai, pihak perempuan akan memberikan potongan apel yang telah diampit diketiaknya kepada laki-laki yang ditaksir.
Jika laki-laki ini juga menyukai sang perempuan, maka untuk menunjukkan rasa ketertarikannya ia akan memakan potongan apel itu.
Ternyata, tradisi tersebut masuk akal menurut bidang seksologi dan hubungan Moms.
Menurut Lisa Hochberger, pakar seksologi dan hubungan, jika kita aroma tubuh seseorang, bisa jadi feromon dalam tubuh kita memberi petunjuk besar bahwa kita benar-benar jatuh cinta.
Feromon (bahasa Yunani: phero yang artinya pembawa, dan mone bermakna sensasi) adalah sejenis zat kimia tubuh, yang berfungsi untuk merangsang, dan memiliki daya pikat seksual kepada lawan jenis.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Obat Alami untuk Sembelit pada Ibu Hamil
Zat ini juga dikenal pada binatang "Jika anda merasakan bau yang enggak enak saat kencan, itu berarti feromon dalam tubuhmu tidak tertarik pada feromon dia."
"Jika anda merasakan aroma yang tak kamu sukai dari dia, mungkin ada sesuatu yang harus anda pertimbangkan lagi dengan dia," kata Hochberger.
Sedangkan bagi laki-laki, tolok ukur ketertarikannya kepada pasangan bukan hanya mengenai parasnya, namun juga aroma tubuh.
Lalu, sejumlah pria juga mengungkapkan bahwa aroma tubuh wanita lebih harum saat periode menstruasi.
2.Tradisi Jerman
Tradisi orang-orang di Jerman dalam menyatakan cinta adalah memasang pohon Mei.
Pohon Mei merupakan sebuah pohon yang dipasang pada tanggal 1 Mei.
Laki-laki yang belum menikah, biasanya memasang cabang pohon yang dihias di depan rumah perempuan yang ditaksir tepat tanggal 1 Mei.
Pohon tersebut akan dipasangi nama perempuan yang bersangkutan.
Sebagai bukti besarnya rasa cinta, laki-laki akan menghiasnya dengan pita-pita dan hiasan lain seindah mungkin.
Baca Juga : Bercerai dari Angel Lelga, Vicky Prasetyo Diduga Tersandung Kasus Penipuan Puluhan Juta!
Pohon Mei tersebut akan dibiarkan berdiri di depan rumah perempuan pujaan hatinya selama satu bulan penuh.
Jika pihak perempuan menerima ungkapan cinta ini,maka biasanya ia akan mencium laki-laki yang mengirimnya pohon Mei.
Lalu, apa arti dari pohon sehingga bisa menjadi bentuk ungkapan cinta?
Terdapat beberapa filosofis cinta dari sebuah pohon Moms, di antaranya pohon memberikan contoh kehidupan yang tangguh, tetap tumbuh lurus yang memiliki arti memegang prinsip-prinsip yang benar dari awal hingga akhir kehidupan.
Pohon juga memberikan pelajaran kesabaran yang luar biasa karena saat seseorang mengusiknya, pohon tidak akan marah dan tidak akan berteriak.
Makna filosofis lainnya dari sebuah pohon adalah kekuatannya yang bertahan ketika diterpa angina yang begitu keras sehingga membuatnya melambai-lambaikan ranting.
Rasa cinta diharapkan akan terus dijaga dan dipertahankan meski berbagai masalah datang menghadang.
3. Tradisi suku Dani
Masyarakat suku Dani memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan rasa cinta yang begitu dalam dan rasa kesetiaan kepada keluarga.
Bagi suku yang bermukim di Papua ini, kebersamaan sangatlah penting.
Oleh sebab itu, saat kehilangan anggota keluarga, mereka akan segera memotong ruas jarinya.
Tradisi ini dikenal sebagai Iki Palek.
Jari yang dipotong menunjukan berapa banyak keluarga mereka yang telah meninggal.
Jari dianggap sebagai simbol harmoni, persatuan, dan kekuatan.
Baca Juga : Indonesia Berduka Gempa, Begini Mitologi Gempa di Berbagai Penjuru Dunia
Bagian tubuh tersebut juga menjadi lambang hidup bersama sebagai satu keluarga, satu marga, satu rumah, satu suku, satu nenek moyang, satu bahasa, satu sejarah dan satu asal.
Dalam bahasa Papua, itu disebut dengan "Wene opakima dapulik welaikarek mekehasik”.
Jika digabungkan, bentuk dan panjang jari memiliki kesatuan dan kekuatan untuk meringankan beban semua pekerjaan.
Masing-masing jari bekerja sama sehingga tangan dapat berfungsi dengan sempurna. Jika kehilangan salah satunya, itu berarti kebersamaan dan kekuatan akan berkurang.
Biasanya anggota suku Dani akan menggunakan kapak atau pisau tradisional untuk memotong jarinya.
Terkadang, mereka mengikat jari dengan seutas tali selama beberapa waktu sampai aliran darah berhenti. Ketika aliran darah telah berhenti barulah pemotongan jari dilakukan.
Selain bantuan benda tajam, suku Dani juga terbiasa memakai gigi untuk memotong jari. Mereka akan menggigitnya hingga putus.
Rasa sakitnya memang tidak bisa dibayangkan. Namun, sebagai tanda kesetiaan, hanya ini yang dapat mereka lakukan.
4. Tradisi Wales
Wales merupakan negara yang menjadi bagian dari Britania Raya.
Di Negara Wales terdapat tradisi mengungkapkan cinta unik yang dilakukan kaum laki-laki.
Laki-laki yang sedang jatuh cinta kepada seorang perempuan biasanya akan mengukir sebuah sendok kayu.
Kegiatan mengukir sendok kayu merupakan lambang keseriusan, ketelatenan, dan keteguhan hati.
Sementara di mata orang tua pihak perempuan, ini merupakan bukti ketrampilan laki-laki.
Mengukir sebuah kayu menjadi sendok yang indah tentu bukanlah pekerjaan mudah Moms, dan laki-laki harus membuatnya sendiri sebagai bukti cinta.
Terlebih laki-laki harus mengukirnya seindah mungkin karena semakin indah dan teliti, maka dianggap memiliki cinta yang besar dan serius.
Tradisi mengungkapkan cinta dengan cara membuat ukiran sendok kayu ini sudah menjadi tradisi turun temurun sejak abad ke-17.
Pada abad ke-17 tersebut itu, laki-laki banyak memiliki waktu untuk membuat sendok cinta yang berukir dari kayu karena adanya musim dingin menyelimuti yang panjang.
Sekarang, sendok cinta dari kayu adalah hadiah langka yang paling diminati.
Baca Juga : Sop Sayur Khas Surakarta, Ramuan Herbal Ajaib yang Ampuh Tangkal Batu Ginjal Hingga Kanker!
Negara ini sendiri merayakan hari dewa cinta pada 25 Januari, atau yang biasa disebut St. Dwynwen’s Day.
5.Tradisi Prancis
Negara Prancis memiliki tradisi unik untuk mencari jodoh.
Dalam tradisi di sana laki-laki dan perempuan lajang berkumpul di sebuah rumah yang saling berhadapan dan saling berteriak untuk bisa dipasangkan.
Laki-laki yang tidak bahagia dengan pasangannya bisa meninggalkannya dan perempuan yang ditinggalkannya tersebut akan bersatu untuk membakar foto dari pria pasangan mereka.
6. Tradisi di Kota Verona
Kota Verona juga memiliki tradisi yang unik mengenai hal pengungkapan cinta.
Verona yang bertempat di Italia merupakan kota asal kisah rmantis fiksi Romeo dan Juliet.
Para warga lokal dan wisatawan yang sedang jatuh cinta akan meninggalkan sebuah surat di rumah Juliet.
Banyak yang percaya bahwa hal tersebut bisa membawa keberuntungan.
7. Tradisi Tiongkok
Pada hari ketujuh pada bulan ketujuh Kalendar Tiongkok, orang di Tiongkok merayakan Qixi Festival.
Festival ini berdasarkan sebuah kisah seorang gadis penenun dan gembala yang terpisahkan oleh sebuah Sungai Perak karena cinta mereka tidak diperbolehkan.
Sekumpulan burung gagak akan berkumpul untuk membuat jembatan untuk mempersatukan mereka satu malam di setiap tahun.
Itulah dia Moms sederet tradisi mengungkapkan cinta dari berbagai penjuru dunia.
Bukti cinta yang terdalam tentunya merupakan sebuah pernikahan ya, Moms.
Namun, setiap tahapan kehidupan tentunya memiliki prahara yang membuat kita harus bersabar dalam menghadapinya.
Ketika kita sudah mendapatkan cinta, hal yang sulit berikutnya adalah mempertahankannya.
Dikutip dari Tabloid Nakita, berikut tips agar pernikahan bertahan dan terhindar dari perceraian.
1. Bersikaplah jujur dengan diri sendiri mengenai tujuan hubungan Moms
Kategori mana yang Moms ikuti apakah untuk melindungi atau niat untuk belajar?
Apakah bertujuan untuk melindungi diri dari rasa takut, atau dari perilaku seperti kemarahan, menyalahkan, mengkritik, ancaman, atau perlawanan?
Atau ingin memiliki kontrol atas apapun lebih penting daripada mencintai diri sendiri dan pasangan?
Atau apakah niat utama Moms untuk belajar tentang mencintai diri sendiri dan pasangan?
Apakah Moms lebih senang peduli dan berbagi cinta daripada menjadi benar dan menang?
Apakah belajar lebih penting bagi Moms daripada menerima persetujuan?
Dasar untuk semua aturan lainnya adalah untuk belajar mencintai diri sendiri dan orang lain.
Jika tujuan utama Moms ialah untuk melindungi diri dari rasa sakit dan penolakan dengan perilaku mengendalikan, Moms tidak akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan hubungan.
Maka masalah akan terus muncul.
Baca Juga : Beredar Percakapan Pasha Ungu Saat Kabarkan Kondisinya di Palu, Begini Doa Ibu Pasha!
2. Lepaskan masa lalu
Jika permasalahan selalu berujung pada masa lalu yang belum sirna, jangan menyalahkan pasangan untuk rasa sakit yang belum selesai itu.
Moms perlu memaafkan dan melupakan masa lalu, agar hubungan rumah tangga semakin harmonis.
3. Lepaskan diri dari konflik segera setelah salah satu tidak terbuka untuk saling belajar
Tidak ada gunanya mencoba membicarakan masalah dan masalah kecuali salah satu pasangan tidak saling terbuka dan belajar.
Jika Moms terbuka dan pasangan tidak, maka menyerahlah untuk mencoba memecahkan masalah dengan membicarakannya, dan pikirkan secara sepihak bagaimana cara hubungan kembali penuh cinta.
4. Mengurangi interogasi dan mengoreksi pasangan
Jangan lagi menganalisis atau mendefinisikan pasangan.
Apalagi dengan pertanyaan interogasi yang benar-benar menyerang.
Perilaku ini sangat mengendalikan dan invasif.
Tugas Moms adalah mendefinisikan diri sendiri, bukan pasangan!
Semakin tidak menilai dan tidak mengoreksi pasangan, semakin baik hubungan rumah tangga.
Baca Juga : Lubang Besar di Pantai Queensland Menghilangkan Daratan di Sekitarnya , Ada Apa?
5. Sering bonding dan berbicara dari hati ke hati
Daripada selalu menuntut pasangan atas rasa takut yang kita rasa, lakukan bonding dengan pasangan.
Bonding ini akan meredakan perasaan takut, cemas, marah dengan pasangan kita.
Dengan bonding kita pun tahu apa kata hati masing-masing.
6. Menerima kekurangan pasangan
Belajar untuk menghargai perbedaan daripada mencoba untuk membuat pasangan menjadi apa yang kita mau.
Dukung pasangan untuk menjadi dirinya sendiri, untuk melakukan apa yang ia senangi alias jangan mengekang.
Moms, sekali lagi, jika masih terjebak dalam pola pikir untuk mengontrol pasangan, Moms tidak akan memperbaiki hubungan.
Saling menerima dan belajar memahami ialah dasar untuk meningkatkan keharmonisan rumah tangga.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR