Namun karena ketersediaan stok yang semakin menipis serta jumlah warga yang banyak, Bupati Donggala itu pun tak bisa berbuat banyak.
"Ini persoalan perut. Tidak bisa ditahan. Masalahnya orang mau makan, lapar dia sudah berapa hari ini. Kami sudah antisipasi beras, tapi kan tidak cukup, karena kan tidak sedikit orangnya," imbuhnya.
Meski begitu, Kasman Lassa mengecam tindakan warganya yang bertindak secara brutal ketika masuk ke dalam toko.
Baca Juga : Indonesia Berduka Gempa, Begini Mitologi Gempa di Berbagai Penjuru Dunia
Menurutnya, warga Kabupaten Donggala tidak boleh mengambil barang milik orang lain selain makanan dan minuman.
Karenanya, Bupati Donggala meminta dengan sangat kepada warganya agar tidak mengambil sembarangan barang milik orang lain.
"Jadi persoalan perut ini tidak bisa kita tekan. Hanya saja mereka masuk ke tokonya orang cukup kue roti beras saja yang diambil, jangan kursi diambil, televisi diambil. Kalau beras, roti, kue itu bolehlah diambil. Yang punya toko juga kasih," ungkapnya.
Lebih lanjut lagi, Bupati Donggala akan mengupayakan agar warganya bisa segera mendapat bantuan meski dari pihaknya sendiri.
Kasman Lassa mengaku beberapa pemilik toko milik warga telah bersedia untuk membantu saudara satu kabupatennya yakni berupa bahan makanan.
Namun diakui Kasman Lassa, bantuan dari warganya itu akan diberikan dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR