Nakita.id - Cici Panda kini tengah mengandung anak keduanya.
Presenter cantik ini sepertinya sudah tak sabar menanti kelahiran Si Kecil dalam kandungannya tersebut.
Kandungan perempuan yang akrab disapa Cipan ini pun sudah memasuki usia 32 minggu atau sekitar 8 bulan.
Baca Juga : Pasangan Emas Asian Games 2018 Akhirnya Resmi Menikah, Menpora Jadi Saksinya!
Berarti ia akan segera melahirkan anak keduanya pada November 2018 mendatang.
Hal ini diungkapkannya melalui unggahan di instagram pribadinya.
"Hai bayi! Sampai jumpa bulan November ya,"ungkap Cipan melalui instagramnya.
Akan segera melahirkan bayinya, namun Cipan menceritakan hal yang terjadi pada Si Kecil dalam kandungan.
Cipan mengatakan bahwa bayi dalam kandungannya terlilit tali pusat.
"Yang sehat terus ya di dalem perut mama.. jangan sibuk muter-muter heboh, tuh udah ada lilitan tali puser 1 kali," jelasnya.
Meski begitu, ia sepertinya sdah tak sabar menanti kelahiran sang buah hati.
"Nanti bulan November ketemu ya sama Mama, Papa dan Kakak Alika," pungkasnya.
Kondisi kandungan Cipan yang terlilit tali pusat itu pun membuat warganet bertanya.
Seorang warganet dengan akun @thedenisha pun menanyakan mengai cara mengetahui bayi terlilit atau tidak.
"Cipan, taunya kelilit tali puser itu dari hasil usg atau ngerasain?? Aku lagi 7 bulan, didalem lagi aktif banget udah sebulan ini.. Lebih aktif dr bulan2 sebelumnya. Khawatir kelilit juga," tanyanya.
Cipan pun menjawab pertanyaan warganet tersebut dengan memberikan penjelasan dari dokter.
"@thedenisha hasi usg.. kita gak bisa rasain.. kata dokterku sih so far gak apa.. yg penting rasain terus gerakan bayi setiap 1 jam minimal 1 - 10 kali," jawab Cipan melalui akunnya @pandasuper.
Jadi sebenarnya amankah bayi terlilit tali pusat, Moms?
Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
Baca Juga : Adelia Pasha Alami Trauma, Ini Langkah Pulihkan Trauma Pasca Bencana
Melansir dari Kompas.com, kondisi janin yang terlilit tali pusat kerap menjadi alasan mengapa seorang ibu hamil tak dapat menjalani proses persalinan secara normal.
Bahkan, kasus semacam ini terkadang menyebabkan kematian janin sebelum dilahirkan.
Tali pusat yang menghubungkan ibu dengan janin tampak seperti seutas tali yang melayang dalam air ketuban.
Fungsinya selain untuk mentransfer makanan dan oksigen bagi janin, juga sebagai saluran ekskresi janin untuk membuang sisa-sisa metabolisme tubuhnya.
Dokter Adnan Yusuf mengatakan pada usia kehamilan sebelum delapan bulan, umumnya kepala janin belum memasuki bagian atas panggul.
Pada saat itu pula, ukuran bayi relatif masih kecil dan jumlah air ketuban banyak memungkinkan bayi terlilit tali pusat.
Kehamilan kembar dan air ketuban berlebihan atau polihidramnion, juga membuat kemungkinan bayi terlilit tali pusat meningkat.
Selain itu, tali pusat yang panjang juga dapat meningkatkan risiko bayi terlilit tali pusat.
Disebutkan, panjang tali pusat bayi rata-rata 50- 60 centimeter.
Panjang dan pendeknya tali pusat bergantung pada gerakan janin, seperti dilansir dari Tabloid Nakita.
Janin yang bergerak aktif merangsang pertumbuhan tali pusat menjadi lebih panjang ketimbang janin yang kurang banyak bergerak.
Gerakan janin yang ke sana kemari dan kondisi tali pusat yang panjang pun dapat menyebabkan terlilitnya janin.
Lilitan tak akan terjadi bila janin tidak bergerak (ini tentu malah berbahaya) atau jika janin mengalami kelainan gerak yang menyebabkan tali pusatnya tumbuh lebih pendek.
Lilitan tali pusat pada janin paling sering terjadi di daerah leher.
Kondisi ini sering terlihat lewat pemeriksaan USG 3 atau 4 dimensi.
Lilitan di daerah leher paling mudah diketahui karena adanya ruang yang berbatasan dengan bahu sehingga dapat terlihat lilitan tersebut.
Selain di leher, bisa juga terjadi lilitan di ketiak atau tangan janin.
Hanya saja untuk mengetahui adanya lilitan di daerah ini sangatlah sulit.
Sebetulnya, lilitan tali pusat pada janin sudah bisa terjadi di usia kehamilan 11 -14 minggu.
Adanya lilitan di usia awal kehamilan pun tak menjadi masalah karena tidak membahayakan janin.
Terlilitnya tali pusat pada bayi dalam kandungan merupakan suatu kejadian yang sifatnya sangat alamiah.
Janin tetap bisa terus tumbuh meski tubuhnya terlilit. Semakin besar usia kehamilan, semakin jelas penampakan lilitan tali pusat di leher.
Hingga usia kehamilan 35 minggu, janin masih mungkin terlepas dari lilitan tersebut, atau sebaliknya menambah jumlah lilitannya.
Namun saat usia kandungan di atas 35 minggu, karena janin sudah lebih besar, ruang geraknya semakin terbatas sehingga kemungkinan untuk melepas atau menambah lilitan semakin kecil.
Meski telah terlilit tali pusat, ibu hamil masih mungkin menjalani persalinan normal, sepanjang tes USG telah memastikan posisi aman bagi bayi.
Baca Juga : Sudah Tak Terjadi Gempa, Adelia Pasha Merasa Terus Bergoyang, Alami Trauma?
Beberapa tanda-tanda yang patut dicurigai bayi terlilit tali pusat adalah:
1. Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu, namun bagian terendah janin (kepala atau bokong) belum memasuki pintu atas panggul.
2. Pada janin sungsang atau melintang yang menetap, meskipun telah dilakukan usaha untuk memutar janin.
3. Terjadi tanda penurunan detak jantung janin di bawah normal, terutama pada saat kontraksi rahim.
Lakukan pemeriksaan USG khususnya color doppler, dan USG 3 dimensi dapat memastikan adanya lilitan tali pusat.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | Kompas.com,Instagram,Tabloid Nakita |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR