Risiko tersebut bisa berupa hasil sedot lemak tidak sempurna, seperti wajah miring.
Bisa juga tindakan sedot lemak ini menyenggol saraf saat proses penyedotan.
Ia juga mengatakan kalau sedot lemak biasanya banyak dilakukan oleh perempuan yang masih muda, berkisar usia 20 tahunan.
Karena di rentan usia muda itulah seseorang lebih memiliki banyak lemak, termasuk di bagian pipi.
"Makanya kenapa kalau pasien yang usia 20-an biasanya, 'kok pipi gue chubby ya' dan pengen diambil lemaknya. Tapi nanti usia 35-an malah jadi kempot lalu minta diisi lagi," tuturnya.
Menurutnya, semakin bertambah usia seseorang maka lemak di pipi kian sedikit atau lemak di wajah terserap.
Baca Juga : Dato Sri Tahir Orang Terkaya Indonesia, Dulunya Anak Tukang Becak dan Begini Kehidupan Istrinya!
Melansir dari yourplasticsurgeryguide.com, sedot lemak di area wajah juga memiliki risiko tersendiri, baik untuk usia muda atau tua.
Secara umum tidak ada operasi sekali pun sedot lemak yang bebas dari risiko.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com,yourplasticsurgeryguide.com |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR