Debby Sumenda, salah seorang yang juga dekat dengan keluarga Erik mengatakan bahwa Israel dan Kim merupakan kembar yang cerdas dan aktif, "mereka juga periang".
Dalam kesehariannya, Israel dan Kim kerap menggunakan dua bahasa, Indonesia dan Inggris.
Keduanya rajin ke sekolah minggu. Keduanya memiliki kakek seorang Pendeta bernama Dr Hans Limbara, seorang pemimpin Gereja Pantekosta di Indonesia Jemaat Pedati Palu.
Baca Juga : Kabar Puluhan Bayi di Palu Siap Diadopsi Terbukti Hoaks, Polda Sulsel: Sedang Diselidiki
Setelah berhasil dari maut, Israel dan keluarganya mengungsi di Perumahan Permata, rumah nenek Merry Glow.
Di tempat itu, Israel dan Kim ditemani oleh Claudya.
Claudya juga merawat serta mengipasi kedua kerabatnya agar luka yang mereka derita tak dihinggapi lalat.
Israel beruntung, setelah bertemu Presiden Jokowi, dia dan keluarganya langsung dibawa ke Makassar bersama neneknya, Lanny Sarongku.
Baca Juga : Pasha Kabarkan Korban Gempa Palu Sudah Lebih Tenang dan Bisa Tertawa, Begini Potretnya
Dari Makassar, mereka terbang ke Bali untuk menjalani perawatan. Salah satu dari pamannya di sana adalah dokter.
Israel tidak boleh menangis, pesan itu akan selalu diingatnya.
Jika menangis, sang ibu juga akan bersedih.
Israel hanyalah satu potret pilu anak-anak yang kehilangan orangtuanya akibat bencana yang melanda Palu, Donggala, Sigi, dan wilayah lainnya di Sulawesi Tengah.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Kompas.com,Instagram,Twitter |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR