Penjual properti tersebut memberitahu sang lelaki kalau Ia dan sang ayah melihat batu meteor jatuh di pekarangan rumah mereka pada suatu malam di tahun 1930.
"Suaranya keras sekali waktu jatuh ke tanah, pagi berikutnya kami menemukan meteorit tersebut masih dalam kondisi panas di dalam kawah," ungkapnya.
Beberapa tahun setelah itu, lelaki yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut pindah ke tempat itu dan masih menyimpan batu tersebut dan Ia gunakan selama tiga dekade.
Baca Juga : 'Jangan Bilang Sama Mama, Ya?' Awas! Suruh Anak Berbohong Akibatnya Bisa Fatal
Selama dua puluh tahun Sirbescu bekerja, ini pertama kalinya ada orang yang membawa batu meteorit untuk dicek hanya berdasarkan firasat saja.
Ahli geologi tersebut memeriksa batu meteorit itu dan mendapati 88 persen komponennya terdiri atas besi-nikel dan 12 persen nikel murni yang hampir tidak bisa ditemukan di Bumi.
Agar lebih yakin, Ia mengunggah pecahan batu meteor tersebut ke Institusi Smithonian, yang mendukung klasifikasinya.
Baca Juga : Ardina Rasti dan Arie Dwi Andhika Jalani Proses 7 Bulanan, Ini Bocoran Nama Si Kecil!
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | newsweek |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR