Nakita.id - Sebuah kejadian menarik terjadi di Michigan, Amerika Serikat setelah seorang laki-laki tidak tahu batu yang Ia pakai untuk mengganjal pintu rumah adalah pecahan batu meteor atau meteorit.
Laki-laki asal Michigan itu tidak tahu bahwa batu meteorit tersebut dihargai $100.000 atau sekitar Rp 1,5 miliar.
Laki-laki yang tidak ingin disebutkan namanya ini menemui Mona Sirbescu, seorang profesor di dunia geologi di Universitas Central Michigan untuk meyakinkan kecurigaannya atas batu itu.
Baca Juga : Raffi Ahmad Digosipkan dengan Perempuan Lain, Jawaban Nagita Slavina Buat Warganet Tersentuh!
"Ini adalah batu yang paling berharga yang pernah aku pegang dalam hal ekonomi dan ilmu pengetahuan," ucap Sirbescu ahli bidang geokimia, mineralogi dan petrologi.
Pada tahun 1998, laki-laki yang berasal dari Grand Rapids membeli sebuah peternakan d Edmore, sekitar 30 mil dari Kota Mount Pleasant.
Sebuah batu meteor yang menjadi ganjal pintu ini juga termasuk dalam transaksi jual beli tersebut.
Baca Juga : Kakek 71 Tahun Nekat Beli Gadis 13 Tahun Untuk Layani Nafsunya, Ini Ciri Orang Idap Pedofilia
Penjual properti tersebut memberitahu sang lelaki kalau Ia dan sang ayah melihat batu meteor jatuh di pekarangan rumah mereka pada suatu malam di tahun 1930.
"Suaranya keras sekali waktu jatuh ke tanah, pagi berikutnya kami menemukan meteorit tersebut masih dalam kondisi panas di dalam kawah," ungkapnya.
Beberapa tahun setelah itu, lelaki yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut pindah ke tempat itu dan masih menyimpan batu tersebut dan Ia gunakan selama tiga dekade.
Baca Juga : 'Jangan Bilang Sama Mama, Ya?' Awas! Suruh Anak Berbohong Akibatnya Bisa Fatal
Selama dua puluh tahun Sirbescu bekerja, ini pertama kalinya ada orang yang membawa batu meteorit untuk dicek hanya berdasarkan firasat saja.
Ahli geologi tersebut memeriksa batu meteorit itu dan mendapati 88 persen komponennya terdiri atas besi-nikel dan 12 persen nikel murni yang hampir tidak bisa ditemukan di Bumi.
Agar lebih yakin, Ia mengunggah pecahan batu meteor tersebut ke Institusi Smithonian, yang mendukung klasifikasinya.
Baca Juga : Ardina Rasti dan Arie Dwi Andhika Jalani Proses 7 Bulanan, Ini Bocoran Nama Si Kecil!
Sirbescu dan tim dari Smithsonian setuju untuk menyebut pecahan meteor tersebut sebagai Meteorit Edmore.
John Wasson, salah satu profesor dari jurusan ilmu luar angkasa, planet dan ruang di Universitas California, Los Angeles, yang juga ketua penelitian batu luar angkasa akan ditugaskan untuk memeriksa nilai batu tersebut.
Dalam kasus biasanya, batu meteorit akan dijual dan diberikan pada pihak museum untuk dipajang atau pada dipindah tangankan pada kolektor.
Baca Juga : Dijemur, Hukuman Bagi Buaya yang Membunuh Seorang Pemuda di Bangka
Pemilik batu meteorit ini setuju untuk memberikan 10 persen dari penjualan batu ini untuk didonasikan pada universitas sebagai dana penelitian.
Namun, bagi Sirbescu, batu meteorit ini bernilai lebih dari sekadar uang, "Aku tidak percaya bisa memegang bagian dari tata surya awal di tanganku," ucapnya.
Source | : | newsweek |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR