5. Membantu pemulihan trauma
Penelitian oleh Dr. Fred Luskin, direktur dan salah satu pendiri Stanford University Forgiveness Project, menemukan bahwa memaafkan bahkan dapat membantu pemulihan dari peristiwa yang sangat traumatis.
Dia mensurvei orang-orang dewasa dari Irlandia Utara yang kehilangan anggota keluarga karena konflik kekerasan di daerah itu.
Baca Juga : Cegah Penuaan Dini dengan Hindari Konsumsi 5 Makanan Berikut Ini!
Dia menemukan bahwa orang yang diajari untuk memaafkan menjadi tidak merasakan kemarahan dan stres secara keseluruhan.
Mereka juga memperoleh lebih banyak optimisme, kasih sayang dan kepercayaan diri.
6. Mendukung kesehatan jantung
Sikap memaafkan telah terbukti mengurangi tekanan darah dan detak jantung.
Memaafkan juga terkait dengan pelepasan hormon oxytocin yang lebih besar.
Oksitosin kadang-kadang disebut "hormon cinta" karena meningkatkan banyak emosi positif dan memperkuat ikatan sosial.
Baca Juga : Mudah! Begini Pola Asuh yang Disarankan oleh Psikolog Harvard Agar Si Kecil Tumbuh Optimal
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | care2 |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR