"Ada enam lapisan, satu di atas yang lain, dan di setiap lapisan ada berbagai jenis sel otak," kata Eric Courchesne, penulis makalah dan direktur Pusat Keunggulan Autisme di Universitas California, San Diego.
Courchesne menduga bahwa lapisan-lapisan ini dapat berubah pada otak anak-anak dengan autisme.
Jadi dia dan tim peneliti mempelajari sampel korteks dari 11 anak dengan autisme dan jumlah yang sama dengan anak-anak yang tidak autis.
Baca Juga : Heboh Tagar Falling Stars Challenge, Awalnya dari Konglomerat Rusia
Dalam jaringan otak dari anak-anak yang biasa, korteks memiliki enam lapisan yang berbeda, masing-masing terdiri dari jenis sel tertentu.
Tetapi pada anak-anak dengan autisme, "Ada potongan kecil di sel-sel tertentu di lapisan korteks yang tampak hilang," kata Courchesne.
"Potongan kecil korteks yang tidak teratur ini akan memiliki efek yang berbeda pada otak tergantung di mana terjadinya dan berapa banyak yang ada," tambahnya.
Baca Juga : Kanker Prostat Sebabkan Rudy Wowor Meninggal, Peneliti Sebut Masturbasi Bisa Jadi Pemicu Penyakit Ini!
Hal ini bisa membantu menjelaskan mengapa gejala autisme juga bervariasi.
Studi lain muncul untuk mengonfirmasi penelitian dari University of California, Los Angeles.
Ditunjukkan bahwa orang-orang dengan autisme cenderung memiliki perubahan genetik yang dapat mengganggu pembentukan lapisan di korteks.
"Itu menambah bukti yang sudah cukup bahwa autisme dimulai sejak dalam kandungan," kata Dr. Stanley Nelson, ahli genetika di UCLA.
Source | : | npr.org |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR