Nakita.id - Demensia merupakan sindrom yang berkaitan erat dengan penurunan fungsi otak, ditandai dengan hilangnya fungsi kognitif seperti berpikir, mengingat, dan bernalar serta kemampuan perilaku.
Kondisi ini akan mengganggu kemampuan seseorang dalam memori, kemampuan bahasa, persepsi visual, pemecahan masalah, manajemen diri, dan kemampuan untuk fokus akan sesuatu.
Faktanya, demensia tak hanya menyerang orang dewasa atau orang yang sudah lanjut usia, namun bisa menyerang generasi yang bahkan lebih muda dari usia 30 tahun.
Data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan, terdapat 7,7 juta kasus demensia baru yang ditemukan setiap tahun bahkan satu kasus demensia terdiagnosis setiap empat detik.
Lalu, apakah demensia dapat dicegah?
Laporan yang dirilis oleh Lancet Commissions, 24 peneliti demensia terkemuka menyebutkan, 35% orang yang mengalami demensia disebabkan hal yang sebenarnya bisa dicegah.
Baca Juga : Wahai Pengantin Baru, Lakukan Kebiasaan Baik Untuk Sperma dan Hormon Ini Untuk Dapat Momongan
Setidaknya, ada enam hal berikut yang bisa dilakukan di rumah untuk menurunkan risiko demensia yang mengincar di masa tua nantinya.
Perhatikan asupan nutrisi
Terapis nutrisi Clare Daley mengungkapkan, risiko demensia bisa diturunkan melalui pengaturan pola makan.
Salah satu yang dianjurkan Daley adalah mengonsumsi lebih banyak makanan rendah gula dan karbohidrat berzat tepung secukupnya.
Daley juga menyarankan konsumsi sayuran dan makanan yang mengandung lemak sehat seperti sayuran berdaun hijau, alpukat dan kacang-kacangan.
"Nutrisi merupakan hal yang penting bagi kesehatan kognitif," jelas Daley.
Perbaiki Kesehatan Usus
Kesehatan usus yang buruk dapat menyebabkan inflamasi.
Seperti diketahui, inflamasi merupakan salah satu kondisi kesehatan kronis yang berkaitan dengan penurunan kognitif.
Baca Juga : Akui Tak Bisa Masak, Dapur Milik Ririn Dwi Ariyanti Bikin Takjub!
Kesehatan usus bisa ditingkatkan melalui konsumsi lebih banyak sayuran berdaun hijau, apel, minyak zaitun dan cokelat hitam.
Selain itu, Daley juga menyarankan asupan makanan kaya serat untuk memperbaiki kesehatan usus.
Jauhi Stres
Merasa stres terus-menerus dapat membunuh sel-sel otak dan meningkatkan risiko penurunan kognitif.
Salah satu cara untuk mengendalikan dan mengurangi stres adalah melalui olahraga.
Olahraga yang bisa dilakukan dan ampuh mengurangi stres, yaitu yoga.
Stres juga dapat diperbaiki melalui meditasi, mindfulness, pijatan, teknik bernapas, berkebun, membaca, mendengarkan musik hingga menuliskan jurnal berisi hal yang membuat bahagia dalam hidup.
"Ketika kita bisa mengendalikan stres secara efektif, kita akan melihat perbaikan dalam tidur, energi, kesabaran, ketahanan, fokus dan daya ingat kita," papar Daley.
Baca Juga : 6 Zodiak Ini Gampang Stres Karena Sering Memikirkan Hal Sepele, Moms Salah Satunya?
Istirahat cukup
Kesehatan otak sangat bergantung pada kualitas tidur di malam hari, disebabkan sel-sel otak melakukan detoksifikasi dan pembersihan saat sedang tidur.
Daley mengatakan hormon yang bertanggungjawab untuk tidur yang tenang adalah melatonin.
Produksi melatonin, lanjut Daley, akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia yang menyebabkan seseorang yang sudah tua cenderung sulit untuk tidur nyenyak di malam hari.
Untuk memperbaikinya, Daley menyarankan agar selalu rutin membuat jadwal tidur yang sama setiap harinya.
Selain itu, menjaga pola makan yang sehat, olahraga teratur dan menjauhi paparan layar elektronik sebelum tidur juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Rutin olahraga
Daley mengatakan olahraga teratur juga menjadi kunci penting dalam menurunkan risiko demensia.
Terus bergerak aktif dapat meningkatkan aliran darah di otak, yang kemudian efektif meningkatkan jumlah oksigen yang diterima otak.
Baca Juga : Divonis Tak Berumur Panjang, Epy Kusnandar Berhasil Sembuh dari Tumor Otak Karena Ramuan Ini
Salah satu jenis olaharga yang disarankan adalah aerobik.
Daley menyebutkan, olaharaga aerobik dapat melindungi otak dari kerusakan sekaligus menstimulasi produksi sel otak baru yang berkaitan dengan daya ingat dan emosi.
"Sel-sel ini umumnya rusak karena penuaan dan penyakit," lanjut Daley.
Latihan otak
Melatih otak dengan beberapa tantangan memungkinkan terciptanya koneksi-koneksi baru di dalam otak.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melatih otak adalah membaca, menulis serta memainkan permainan yang bisa mengasah otak.
Memasak dengan resep baru juga diketahui dapat menurunkan risiko demensia.
"Semakin banyak aktivitas yang Anda lakukan, semakin banyak Anda akan menstimulasi otak dari berbagai cara," ungkap Daley.
Yang terenting yaitu, memilih aktivitas yang dinikmati dan disukai, dengan demikian aktivitas tersebut dapat dilakukan secara rutin setiap harinya.
Source | : | youngdementiauk.org,Express.co.uk |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR