Nakita.id - Setelah Indonesia sukses menyelenggarakan perhelatan pertandingan olahraga bergengsi se-Asia pada Agustus lalu, kali ini ajang pertandingan olahraga bagi penyandang disabilitas sedang berlangsung.
Asian Para Games 2018 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (6/10/2018) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), pukul 19.00 WIB.
Tak kalah dari pembukaan Asian Games 2018 kemarin, Asian Para Games 2018 juga dibuka dalam suasana meriah serta megah.
Baca Juga : Selamat, Emas Pertama Indonesia di Asian Para Games 2018 dari Bulutangkis
Berkonsep internasional dengan tema keindahan bawah laut membuat pesta pembukaan ini sukses membuat penontonnya tercengang.
Tidak hanya pembukaannya, medali untuk pertandingan penyandang disabilitas ini juga mempunyai keunikan tersendiri.
Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (Inapgoc) secara resmi memperkenalkan medali yang akan diperebutkan kepada publik pada Jumat (5/10/2018) lalu.
Melansir laman Kompas.com, medali ini terbuat dari besi solid yang dilapisi emas dengan teknik semprot.
Desain ukiran medali dirancang khusus oleh Wakil Sekretaris Jenderal Inapgoc, Ferry Kono.
Pada bagian depan medali terdapat logo Asian Para Games 2018 serta slogan bertuliskan "The Inspiring Spirit and Energy Of Asia".
Sedangkan pada bagian belakang ada logo Asian Paralympic Committee (APC), serta kode yang menggunakan huruf braille.
Baca Juga : Tak Kalah Keren, Begini Megahnya Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018
Huruf braille merupakan huruf dengan sistem tulisan sentuh untuk penyandang tuna netra.
Tulisan braille ini jika dibaca menjadi "Indonesia 2018".
Ternyata pembuatan medali ini bukan di Indonesia, melainkan hingga ke Negeri Tirai Bambu.
"Pembuatannya enggak terlalu lama, hanya sekitar 4 bulan. Kami membuatnya di Guangzhou, China," ujar Direktur Sport Inapgoc,Fanny Riawan, melansir Kompas.com.
Uniknya, medali ini juga akan bergemincing jika digoyang-goyangkan.
Gemerincing ini berasal dari bola-bola kecil yang terdapat di dalam kepingan medali.
Setiap medali mempunyai jumlah bola-bola yang berbeda, emas berisikan 26 bola-bola kecil, perak 20 dan perunggu 16 butir.
Keunikan ini terinspirasi dari medali pada ajang Olimpiade Rio 2016 silam.
"Kami terinsipirasi dari medali Paralimpiade Rio 2016 yang juga menghasilkan suara jika digoyangkan. Ide awal untuk mewujudkannya dari (CEO APC) Mr Tarek Souei," ujar Fanny.
Fanny pun menceritakan bagaimana mereka menemukan inspirasi tersebut dengan meminjam salah satu medali dari atlet tanah air.
"Kebetulan atlet powerlifting kita, Ni Nengah Widiasih, pernah meraih medali perunggu Paralimpiade Rio 2016. Kami ambil contoh dari medali milik Ni Nengah. Kami sampai harus ambil dulu ke Bali (daerah asal Ni Nengah)," sambungnya.
Baca Juga : Dengan Bahasa Isyarat, Presiden Jokowi Buka Asian Para Games 2018, Berlangsung Meriah!
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR