Banyak beredar kabar bahwa fenomena ini hanya akan berlangsung hari ini saja namun menurut Marufin, Monas akan kehilangan bayangannya selama 3 hari pada waktu tertentu.
Baca Juga : Orang Korea Cinta Indonesia: Saya Suka Bahasa Indonesia dan Mau ke Indonesia Kapan-Kapan
Sebelumnya kepada Kompas.com Kepala Pusat Astronomi Assalam, Ar. Sugeng Riyadi menjelasakn bahwa fenomena yang disebut dengan kulminasi ini merupakan keadaan di mana posisi matahari berada tepat di atas suatu wilayah.
"Fenomena tersebut tidak terjadi pada hari yang sama, tergantung dengan posisi lintangnya, dan berdasar perhitungan pergeseran matahari, fenomena tersebut terjadi dua kali dalam setahun," kata AR. Sugeng kepada Kompas.com.
Baca Juga : Pantas Maia Estianty Ingin Kenalkan Nashwa Zahira dengan Dul, Begini Parasnya yang Manis!
Ketika fenomena kulminasi terjadi, bayangan tidak hilang tetapi jatuh tepat di atas bendanya sehingga seolah membuat benda tersebut tidak memiliki bayangan.
Ternyata tidak baru kali ini saja, beberapa wilayah di Indonesia juga pernah mengalami hari tanpa bayangan seperti di Pontianak, di Belitung, Subang dan Solo.
Dilansir dari Tribun Jambi, Belitung mengalami hari tanpa bayangan setiap tanggal 13 Maret dan 1 Oktober, untuk Subang terjadi setiap tanggal 5 April dan 8 September, dan Solo atau Surakarta terjadi hari tanpa bayangan setiap tanggal 1 Maret dan 18 Oktober.
Baca Juga : Ruben Onsu Sedang Diteror Secara Mistis, Dia Dulunya Petugas Pembersih Halaman Parkir
Biasanya ketika terjadi fenomena ini diikuti pula suhu yang panas karena matahari tepat berada di atas wilayah tersebut.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jambi |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR