Dikutip dari Kompas.com, pada kenyataannya, banyak hal-hal yang jauh lebih penting daripada sekadar penampilan fisik.
Selain itu, mayoritas pria saat ini tidak lagi mengutamakan kecantikan saat mencari pendamping hidup.
Kini, kaum Adam tidak lagi mengharuskan calon pasangannya kelak untuk bisa memasak. Yang lebih penting bagi mereka adalah kecerdasan dan kepribadian calon pasangannya.
"Kami mendapati pada masyarakat seperti Inggris, atau khususnya di Skandinavia, bahwa pria menempatkan nilai yang meningkat pada kualitas lain, seperti kecerdasan, daripada bentuk tubuh yang berlekuk atau kemampuan memasak," ujar Zentner.
Di lain pihak, kaum perempuan justru makin mementingkan kriteria fisik pada calon pasangannya.
Namun, mereka tidak lagi mengutamakan jumlah harta yang dipunya karena sudah semakin mandiri secara finansial.
Menjadi ibu rumah tangga tidak menjadi prioritas mereka lagi, dan mereka lebih memilih untuk bekerja.
Sebelumnya, perempuan cenderung mencari pria yang mapan secara finansial agar dapat menjamin kebutuhan hidup keluarga.
"Secara tradisional, perempuan memilih pria yang kaya yang memiliki kemampuan untuk membiayai hidup setiap anaknya kelak. Namun kami menemukan bahwa karena perempuan semakin sejajar dengan laki-laki, kecenderungan ini menurun. Adapun penampilan pria menjadi jauh lebih penting," katanya lagi.
Zentner bersama timnya bekerja bersama World Economic Forum’s Global Gender Gap Index, yang mencari peluang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan politik.
Baca Juga : Di Dalam Tubuh Anaknya Banyak Belatung Hidup, Seorang Ibu Trauma
Dari survei tersebut, tim mampu menentukan bahwa negara-negara dengan ketidaksetaraan jender yang tertinggi cenderung masih menerapkan cara tradisional dalam mencari pasangan, seperti harus memiliki tubuh yang berlekuk (yang mengindikasikan kesuburan), kemampuan memasak, dan mampu membiayai hidup keluarga.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Dailymail,Instagram,kompas,relationships.femalefirst.co.uk |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR