Contohnya, gelombang panas di Jepang mencapai rekor pada Senin (23/7), tatkala suhu mencapai 41,1 derajat Celsius di Kumagaya, sekitar 86 kilometer dari Tokyo.
Temperatur tersebut memecahkan rekor lima tahun sebelumnya, yaitu 41,0 derajat Celsius pada Agustus 2013 di Shimanto, Prefektur Kochi.
Khusus di Tokyo, suhu 40,8 derajat Celsius juga memecahkan rekor lokal.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Omega-3 Tak Ampuh Atasi Mata Kering
Akibat gelombang panas ini, sebanyak 77 orang telah meninggal dunia dan 30.000 orang harus dirawat di rumah sakit, berdasarkan perhitungan Badan Penanggulangan Bencana Jepang dan kantor berita Kyodo sejak 9 Juli hingga Minggu (22/7).
Pada Senin (23/7) saja, sedikitnya sembilan orang meninggal dunia. Beberapa orang di antara mereka adalah warga lanjut usia yang berusia antara 72 hingga 95 tahun.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, mengimbau masyarakat dan pelajar untuk bersikap waspada dan menghindari kegiatan di luar ruangan.
Imbauan ini dikemukakan setelah seorang pelajar berusia enam tahun di Prefektur Aichi meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan belajar di luar kelas, pada Selasa (17/7).
Baca Juga : Deteksi Semua Penyakit Dengan Bantuan Sendok, Begini Caranya!
Kemudian, sejumlah siswa SMA di Shimonoseki, Prefektur Yamaguchi, mengalami gejala kejang akibat terpapar sengatan matahari sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
Source | : | The Guardian,New York Times,The Daily Sabah,nippon.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR