Diterbitkan dalam jurnal PLOS Medicine, hasil penelitian menunjukkan kebijakan mitigasi yang lebih ketat harus diterapkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, karena emisi gas rumah kaca yang lebih rendah terkait dengan lebih sedikit kematian akibat gelombang panas.
Antonio Gasparrini, seorang ahli dari London School of Hygiene & Tropical Medicine yang memimpin penelitian, mencatat bahwa beberapa negara di seluruh dunia saat ini sedang dilanda gelombang panas yang mematikan.
Baca Juga : Moms Penggemar Laksa Tapi Takut Kolesterol? Ini Resep Tanpa Santan
"Sangat mungkin bahwa frekuensi gelombang panas dan tingkat keparahan akan meningkat. Tetapi kabar baiknya adalah jika kita mengurangi emisi gas rumah kacamaka dampak yang diproyeksikan akan jauh berkurang."
Para peneliti mengatakan mereka berharap penelitian mereka, yang menggunakan pemodelan matematika, akan membantu pengambil keputusan dalam merencanakan strategi untuk perubahan iklim. (*)
Source | : | The Guardian,New York Times,The Daily Sabah,nippon.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR