Nakita.id - Munculnya ketombe di kulit pasti membuat kita tak nyaman, bahkan kesal karena rasa gatal yang kerap muncul.
Munculnya kepala disebabkan oleh banyak faktor.
Namun, apa pun penyebabnya, ketombe tentu menjadi hal memalukan dan merusak penampilan.
Oleh karena itu, untuk mencegah datangnya ketombe kita harus mengetahui dulu penyebabnya.
Baca Juga : Kebiasaan Sepele Penyebab Sulit Hamil, Salah Satunya Pakaian Ketat!
Tapi apa yang bisa memicu atau memperburuk kondisi kulit kepala?
Berikut adalah empat kemungkinan alasan yang harus Moms ketahui, dikutip dari Medical Daily
1. Stres
"Stres dapat memperburuk kondisi kulit apa pun," kata Dr Lotika Singh, seorang dokter kulit yang tinggal di New York City.
Dia menjelaskan bahwa tingkat stres yang tinggi dapat merusak sistem kekebalan Moms yang sering dapat menyebabkan gejala fisik.
Perkembangan ketombe mungkin salah satunya.
Baca Juga : Mandi Setelah Berhubungan Intim Jadi Salah Satu Penyebab Gagal Hamil!
"Khususnya dalam kasus-kasus di mana ketombe itu gatal adalah di mana stres dapat memperparah siklus gatal-goresan," kata Dr. Singh.
Semakin seseorang menggaruk kulit kepalanya, semakin gatal.
Dan tentu saja, komplikasi lain di sini adalah bahwa tingkat stres juga bisa bergejolak jika seseorang mengalami masalah sosial dan harga diri ketika berhadapan dengan rasa gatal dan ketombe yang terlihat.
2. Jamur Malassezia
Salah satu mitos yang paling umum tentang ketombe adalah bahwa kondisi ini disebabkan oleh kulit kepala yang kering.
Tetapi para ahli membantahnya, mereka menyatakan ketombe lebih mungkin muncul dengan kondisi kepala yang terlalu berminyak.
Ini biasanya terjadi karena jamur Malassezia yang muncul saat produksi minyak di kulit kepala berlebihan.
Baca Juga : 9 Manfaat Minum Air Hangat Tiap Pagi Saat Perut Kosong, Salah Satunya Hilangkan Racun Tubuh
"Pada beberapa orang, ragi mulai memakan kelebihan minyak dan sel-sel kulit mati di kulit kepala, menyebabkan sel-sel kulit lebih sering luruh dan menggumpal menjadi serpihan," kata dermatolog Jessica Wu, yang juga asisten profesor di Universitas dari Southern California Medical School.
3. Jarang mencuci rambut (keramas)
Seberapa sering Moms mencuci rambut atau keramas? Perlu diingat bahwa tidak ada jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini, karena tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kulit, jenis rambut, produk penataan rambut, dll.
Tetapi jika Moms tidak keramas sampai kulit kepala perih dan rambut mulai terlihat berminyak, ini mungkin tanda kurangnya mencuci yang dapat menumbuhkan ketombe.
Baca Juga : Hati-hati! Kualitas Sperma Bisa Menurun Karena Konsumsi Kaffein!
Jadi semakin sering menunda keramas, semakin banyak sel kulit mati yang mulai menumpuk.
Ketika menghadapi tanda-tanda ini, beberapa orang juga membuat kesalahan dengan menggunakan sampo kering, kata Dr. Francesca Fusco, seorang dokter kulit dan ahli rambut Dove.
"Apa yang orang-orang ini benar-benar alami adalah ketombe. Dengan tidak keramas, Anda membuat situasi semakin buruk," ia menjelaskan.
4. Alergi
Dermatitis kontak adalah reaksi alergi kulit ketika terkena hal-hal tertentu seperti sabun, lateks, wewangian, perhiasan, produk kosmetik, atau poison ivy.
Karena ini terkait dengan gatal, reaksi ini juga bisa mengarah pada perkembangan ketombe.
Jika Moms sering mengganti gel dan semprotan, ada kemungkinan kulit Moms sensitif terhadap satu atau lebih bahan yang digunakan dalam produk penataan rambut ini.
Baca Juga : Meski Kaya Manfaat, 4 Kondisi Tubuh Ini Tidak Dianjurkan Konsumsi Daun Salam
Perawatan tertentu seperti pelurusan rambut permanen juga bisa memicu reaksi.
Pada daftar alergen potensial, Mayo Clinic termasuk Formaldehyde, bahan kimia berbahaya yang mungkin digunakan dalam beberapa proses pelurusan.
5. Diet
Bagi kita yang sedang menjalani program diet, waspadalah. Pola diet yang kita jalani bisa menjadi penyebab munculnya ketombe.
Melakukan diet bisa membuat kita kehilangan nutrisi atau mengalami alergi terhadap jenis makanan tertentu.
Para ahli menyarankan agar kita mengonsumsi vitamin B, zat besi, dan beberapa jenis lemak untuk mencegah munculnya ketombe.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Tak Hanya Suwarti, Kate Middleton Juga Pernah Main Tenis Meja Saat Hamil 6 Bulan, Amankah?
6. Sakit
Orang yang pernah mengalami cedera kepala parah atau memiliki riwayat penyakit neurologis dan parkinson berisiko mengalami dematitis seboroik dan ketombe.
Ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Selain itu, mereka yang baru pulih dari stroke atau serangan jantung juga berisiko tinggi mengalami ketombe dibandingkan orang lain.
Kondisi kulit tertentu seperti eksim, memiliki kutu kepala, dermatitis seboroik dan psoriasis juga cenderung menyebabkan ketombe.
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR