Tak heran jika mengonsumsi makanan ini secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas serta kekurangan gizi, kata McMordie.
"Semua gula, terlepas bagaimana mereka diberi lalel (gula batu, sirup jagung fruktosa tinggi, gula pasir, gula merah) mempunyai efek yang sama di dalam tubuh dalam meningkatkan kadar gula darah, yang menyebabkan produksi insulin," tutur Murdoc Khaleghi, MD, direktur medis WellnessFX.
Tubuh akan melepaskan insulin untuk memindahkan gula dari darah dan masuk ke sel untuk digunakan sebagai energi.
Baca Juga : Kurangi Asupan Garam, Ini Manfaatnya yang Tak Terduga!
Secara umum proses ini akan berjalan lancar, namun tidak jika tubuh kelebihan gula.
Kemampuan untuk menyimpan lemak tubuh menjadi terlalu padat.
"Peningkatan produksi insulin dapat menyebabkan resistensi insulin, memaksa tubuh untuk menciptakan lebih banyak insulin, yang kemudian akan menyimpan lebih banyak lemak," ujar Khaleghi kemudian.
Seiring waktu, resistensi insulin dan kenaikan berat badan berikutnya dari konsumsi gula berlebih dapat berkembang ke diabetes tipe 2, yang meningkatkan risiko glaukoma.
Glaukoma merupakan penyebab utama dari gagal ginjal serta faktor utama untuk serangan jantung dan stroke.
"Beberapa jenis molekul gula, yang disebut fruktosa, hanya diproses oleh hati. Ketika hati kewalahan dalam memproses terlalu banyak fruktosa, reaksi berantai metabolik dapat terjadi, beberapa penelitian menghubungkan reaksi ini dengan peningkatan risiko kadar kolesterol abnormal, tekanan darah tinggi, penyakit hati berlemak, sindrom metabolik, dan penyakit jantung," tutur rachel Head, RD, pengajar diabetes bersertifikat untuk OneDrop.
Source | : | Women's Health |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR