Nakita.id - Musibah yang mengguncang Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah meninggalkan banyak cerita pilu para korban dan relawan.
Termasuk ketika para relawan berusaha mencari korban yang selamat dan meninggal karena tertimbun reruntuhan bangunan atau lumpur di Petobo.
Seorang relawan, Jamal Jamster menceritakan kisahnya berusaha mengevakuasi korban di tanah Petobo dengan penuh air mata.
Baca Juga : Ungkapan Pilu Nadya Almira, Rela Dimadu Suami dan Bertahan di Pernikahan yang Tak Bahagia Demi Anak!
Di hari ke 12 setelah gempa dan tsunami Palu, ia bersama teman-teman relawan berusaha mencari korban di Petobo yang tertelan bumi.
Lalu ia menemukan jenazah anak kecil sekitar usia 2-3 tahunan yang tertimbun lumpur dan hanya terlihat satu bagian tangannya yang belum terkubur lumpur.
Saat itu mendadak kakinya gemetar dan sulit mengendalikan napas. Ia menangis sambil berusaha mengeluarkan jenazah batita yang terkubur lumpur Petobo.
Ia bersama teman-temannya berusaha menggali lumpur yang mengubur tubuh batita tersebut dengan sekuat tenaga.
Tetapi, banyak material yang menimbun batita itu dan air justru semakin deras ketika para relawan berusaha menggali.
Baca Juga : Alasan Salmafina Sunan Nikah Dengan Taqy Malik, Lalu Jadi Janda Usia 18 Tahun!
Salah seorang temannya mengatakan bahwa tim relawan tidak akan bisa mengeluarkan anak batita yang terkubur lumpur itu.
Hatinya makin teriris dan ia berusaha mengajak teman lainnya untuk terus berusaha mengevakuasi dengan metode lain.
Ia dan tim relawan yang ada berbagai tugas. Sebagian bertugas menggali lumpur dan beberapa menguras air yang keluar agar tak menutupi tubuh anak tersebut.
"Akhirnya saya menunduk dan berkata kita telah bekerja maksimal untuk mengeluarkan anak ini.
Namun Tuhan bekehendak lain, dengan hati yang sangat perih dan air mata tak dapat saya bendung mengatakan teman-teman saya mohon maaf hanya ini yang kita dapat lakukan," salah satu potongan curhatan seorang relawan.
Sayangnya, usaha mereka selama 2 hari dengan penuh tangisan untuk mengeluarkan jenazah batita dari timbunan lumpur tak membuahkan hasil.
Baca Juga : Royal Wedding Putri Eugenie, Ini 5 Kostum Tamu Undangan yang Curi Perhatian!
Semakin dalam mereka menggalinya justru makin deras air yang keluar dan terus mengubur tubuh batita tersebut.
Ia dan teman-teman relawan pun hanya bisa menyerah pada keadaan dan takdir Tuhan.
Dengan rasa bersalah bercampur tangisan sedih, akhirnya ia memilih jalan untuk mengubur sepenuhnya jasad batita itu sampai dengan tangan yang tersisa.
Tak lupa ia memberikan tanda di tempat batita itu terkubur dan mengirimkan doa dengan hati seperti tersayat karena tak dapat mengevakuasi.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya, kami telah berusaha maksimal mungkin bahkan 2 hari kami mencoba. Tapi mungkin Tuhan berkehandak lain. Saya mewakili tim yang ada pada saat itu memohon maaf," tulisnya lagi.
Warganet yang membaca kisah seorang relawan mengevakuasi jenazah di Petobo ini pun ikut bersedih.
Baca Juga : Putri Eugenie Derita Skoliosis dari Usia 12 Tahun, Penyakit yang Membahayakan Perempuan!
"Ya Allah, semoga surga adalah tempat terbaik mu nakk, membaca saja sudah ikut nangis apalagi para relawan yg menyaksikan kejadian tersebut," ujar @tri_purwaningsih46.
"Semoga anak itu masuk surga, dan terima kasih relawan,apa yg sudah kalian semua lakukan sangat mulia, kl saya paling udah gak sanggup jadi relawan,bukannya kerja,tapi malah nangis terus," kata @sesilliawati15.
"Ya allah,,, kasian sekali, pasti keluarga yang belum liat jasat anak yg hilang akan trus berharap,,," ujar @putrid.septiani.
Ada pula yang justru fokus menyarankan para relawan opsi lain dalam mengevakuasi jenazah batita itu seolah evakuasi belum dilakukan maksimal.
"Tapi mungkin kalo lubang itu d gali dan buatkan saluran buat airnya mengalir ke tmpat lain mungkin airnya bisa surut," kata @hermansyah_026.
"Maaf,itu bukan lumpur hidup kan ya.kalau salah satu atau 2 masuk ke lubang buat cari tubuhnya dan berusaha diangkat. Sedangkan yang lain gali pinggirnya supaya air dalam lubang mengalir. Mungkin bisa ya jenazahnya terangkat.kalau saya lihat rewalan itu biasanya membantu sampai kotor2 dan rela kena lumpur ataupun panas.saya bangga sama rewalan disana yg mau membantu.semoga rewalan disana selalu dilindungi n diberi kekuatan agar terus bertahan n bersabar membantu.dan semoga si dedek khusnul khotimah aamiin," ujar @murty_rahayu.
Source | : | |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR