Nakita.id - Memiliki anak balita tentu membutuhkan pengawasan khusus dari orangtua.
Mulai penasaran hal-hal baru membuat si balita semakin aktif bergerak.
Apalagi jika sudah bisa berjalan, orangtua harus semakin ketat mengawasi.
Baca Juga : Soal Balita Tewas Dicekoki Cabai, Vonis Sang Pengasuh Buat Geram Warganet!
Jika orangtua lengah sedikit saja, bisa terjadi hal-hal tak diinginkan seperti yang baru-baru ini terjadi di Lampung.
Seorang balita yang baru berusia 20 bulan tercebur ke kuali panas berisi rebusan gula pada Rabu(10/10/2018).
Balita perempuan bernama Fadilah Salma ini menderita kulit melepuh di sekujur tubuhnya.
Melansir dari Tribun Lampung, Kakek bocah tersebut, Dolimin (70) menceritkan bahwa sang cucu langsung dibawa ke RSUAM pada hari yang sama dengan kejadian.
"Ya kejadian hari Rabu kemarin. Setelah kejadian, langsung dilarikan ke puskemas. Tapi, (puskesmas) nggak sanggup, dilempar ke RSUAM," ungkap Dolimin saat ditemui di RSUAM, Jumat(12/10/2018).
Kejadian naas yang menimpa cucunya tersebut membuat sang kakek sangat terkejut.
"Namanya musibah. Saya juga baru dikabari kemarin. Itu pun dari Facebook. Memang mantu saya cuma nderes (menyadap) kelapa dan buat gula merah pekerjaannya," ungkapnya dengan terbata-bata.
Baca Juga : Putri Eugenie Resmi Menikah, Begini Kisah Asmara Sang Kakak yang Kandas Setelah 10 Tahun Pacaran
Dolimin tinggal di Telukbetung Timur, Bandar Lampung, sementara keluarga anaknya tinggal di Katibung, Lampung Selatan.
Karena tak tinggal serumah, ia mengaku tak tahu pasti soal kejadian yang menimpa cucunya.
"Saya nggak tahu (kronologi kejadian). Cucu saya ini main dengan kakak tertuanya. Tiba-tiba saja nyemplung ke kuali. Posisi kuali memang agak rendah," bebernya.
"Semoga mendapat petunjuk dan Tuhan memberi kesembuhan," imbuhnya.
Hingga Jumat (12/10/2018), putri ketiga pasangan Samhudi dan Ida Farida itu masih tergolek lemah di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM).
Sekujur tubuh Fadila dibalut dengan perban putih, hanya bagian mata, mulut, dan rambutnya saja yang dibiarkan terlihat.
"Beginilah keadaannya. Sekujur tubuh melepuh. Tersisa rambut di atas. Kalau kembali seperti semula, wallahu a’lam. Yang penting sehat lagi," ucap Dolimin, seraya meneteskan air mata.
Dolimin juga menambahkan bahwa mereka kesulitan mengurus biaya rumah sakit.
Pasalnya,keluarga ini tidak memiliki asuransi kesehatan seperti BPJS.
Baca Juga : Tingkah Usil Savannah dan Pangeran George di Pernikahan Putri Eugenie Jadi Sorotan
Sementara sang ibu, tentu merasa sangat terpukul juga menyesal dengan kecelakaan yang menimpa putri kecilnya.
Ida Farida (37) awalnya menolak untuk menceritakan kejadian lengkapnya, namun akhirnya mau bercerita.
"Kalau waktu bisa mundur, saya mau mengulangnya agar anak saya nggak seperti ini," ungkap Ida, saat ditemui di RSUAM, Jumat.
"Nggak bisa ngebayangin saya," ucapnya seraya beberapa kali meneteskan air mata.
Pada Rabu (10/10/2018) pukul 10.00 WIB, seperti biasa Ida sedang membuat gula merah, sedangkan sang suami sedang mencari rumput.
Putri kecilnya, Fadila, baru saja bisa berjalan dan bermain bersama kakak tertuanya, Kia (6).
Seperti balita pada umumnya ketika sudah bisa berjalan, mereka mulai senang berlari kesana-kesini.
Meski konsekuensinya adalah jatuh dan merasa sakit.
Baca Juga : Dibelikan Handphone Berharga Fantastis, Nia Ramadhani Kesenengan Sampai Peluk Sang Mertua!
Tiba-tiba saja, Ida mendengar jeritan anak kecil.
"Saya lagi nyetak gula, posisi membelakangi kuali. Langsung saya tengok. Anak saya sudah di dalam kuali," ucapnya lirih.
Posisi kuali berada di bawah dekat ujung lantai rumah setengah panggung, jika jatuh Fadila langsung masuk ke kuali.
"Begitu tahu, langsung saya angkat. Badannya kan kecil, jadi hanya ada rambut. Langsung saya ambil, saya angkat, dan saya peluk." sebut Ida dengan terbata-bata.
Naluri keibuannya ingin segera menyelamatkan sang anak, sehingga ia langsung menceburkan diri ke kolam bersama Fadila.
Setelah berteriak minta tolong, suami dan para tetangga menghampirinya.
Mereka langsung membawa Si Kecil ke klinik.
"Kulitnya sudah ngelupas. Tinggal kulit dalam. Awalnya, saya bawa ke bidan. Nggak sanggup, saya bawa ke Puskesmas Karya Tunggal. Nggak sanggup juga, saya bawa ke Tjokrodipo (RSU A Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung). Di situ nggak sanggup juga. Akhirnya bisa di RSUAM jam setengah dua," kenangnya.
Baca Juga : Nia Ramadhani Akui Mertuanya Sangat Baik, Inilah 5 Cara Agar Disayang Mertua!
Ida juga mengenang perjuangannya mencari klinik hingga Puskesmas hanya menaiki sepeda motor, begitu dirujuk ke rumah sakit, sang suami baru mencari mobil.
"Dia waktu diangkat jerit-jerit, nangis sesenggukan. Tapi, lama-lama tenang. Ya namanya anak kecil. Tapi memang kelamaan di jalan. Kan namanya di pelosok," tandasnya.
Ayah dari Fadila, Samhudi tengah mengurus surat keterangan tidak mampu agar anaknya bisa dirawat dan mendapatkan pengobatan gratis di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSUAM).
"Jadi disaranin pihak rumah sakit ngurus surat nggak mampu biar bisa pakai jamkesda. Kan saya memang KTP dan KK nya Bandar Lampung di Telukbetung ikut alamat istri. Tapi kerjanya di Katibung karena saya aslinya sana," bebernya, Sabtu (13/10/2018) dilansir dari Tribun Lampung.
Ia juga tengah mengurus pembaruan Kartu Keluarga karena nama Fadila belum tercantum disitu.
Source | : | tribun lampung |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR