Batuk rejan
Batuk rejan adalah infeksi saluran udara yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis.
Jenis batuk satu ini biasanya terjadi disertai muntah, demam ringan, dan seringnya buang air kecil.
Umumnya, batuk rejan terjadi selama 100 hari sehingga oleh masyarakat awam disebut batuk 100 hari.
Pada bayi, jenis batuk ini juga disebut batuk pertusis yang dapat membuatnya kekurangan oksigen sehingga bisa menimbulkan kebiruan pada tubuh.
Bahkan, jika bayi masih berusia di bawah dua bulan bisa mengakibatkan napas berhenti.
Sebagai langkah pencegahan, Moms sebaiknya memerhatikan jadwal imunisasi pada bayi.
Namun jika sudah terlanjur mengalami, segera bawa ke dokter spesialis anak.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kisah Kesembuhan Nutri, Pecinta Bakso dan Mie Instan Akhirnya Terkena Miom
Batuk mengi
Salah satu ciri batuk mengi ialah, batuk yang disertai bunyi 'ngik ngik' yang menunjukkan adanya penyumbatan di saluran pernapasan bagian bawah sehingga menimbulkan bunyi napas yang tidak normal.
Batuk ini bisa menandakan adanya asma atau infeksi virus bronchiolitis pada saluran pernapasan anak sehingga memunculkan efek mengi.
Baca Juga : Rudy Wowor Meninggal Dunia Akibat Kanker Prostat, 10 Gejala Ini Sering Kali Tak Disadari
Biasanya batuk ini terjadi pada malam hari setelah anak beraktivitas berlebihan.
Meskipun terdengar menyakitkan tetapi batuk ini umumnya bisa membaik tanpa diobati.
Namun sebaiknya segera bawa anak ke dokter jika batuknya disertai demam.
Source | : | Tabloid Nakita,WebMD,Parents,kidshealth |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR