Ia mengungkapkan, terdapat 6 jenis kanker yang rentan mengenai anak-anak yaitu leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna dan karsinoma nasofaring.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Perokok di Indonesia Tertinggi di Asia Karena Harga Rokok Murah?
Leukemia menjadi jenis kanker tertinggi yang terjadi pada anak yakni 2,8 per 100.000 anak, disusul dengan retinoblastoma (2,4 per 100.000), osteosarkoma (0,97 per 100.000), limfoma maligna (0,75 per 100.000), karsinoma nasofaring (0,43 per 100.000) dan neuroblastoma (10,5 per 1.000.000).
"Untuk itu, peranan orangtua disini penting untuk mendeteksi kondisi yang terjadi pada anak agar bisa diketahui gejalanya secara dini.
Untuk leukemia, kita menyebut gejala awalnya 3P yaitu panas, pucat, pendarahan tanpa sebab yang jelas.
Baca Juga : Intip Interior Mewah Villa Titi Kamal dan Christian Sugiono di Bali, Dapurnya Bikin Melongo!
Lalu terjadi pembesaran pada organ hati, limpa dan kelenjar getah bening di leher, gusi, pembesaran testis untuk anak laki-laki dan cara berjalan yang pincang karena ada sel kanker yang menyusup ke tulang sehingga menimbulkan nyeri", papar Aisyi.
Dengan fakta bahwa kanker anak tak bisa dicegah, maka deteksi dini amat diperlukan.
"Survival rate anak di Indonesia tergolong rendah, karena kesadaran akan tanda kanker masih rendah.
Padahal, penyakit apa pun akan lebih mudah diobati jika masih berada pada stadium awal," pungkas Aisyi. (*)
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR