Biasanya dilangsungkan di halaman kediaman mempelai pria.
Mekalan-kalan
Kedua mempelai melakukan sejumlah kegiatan simbolik antara lain melakukan jual-beli sejumlah barang layaknya di pasar.
Puncak prosesi ini adalah ketika mempelai pria menusukkan keris ke selembar tikar kecil dari daun pandan yang dipegang oleh mempelai wanita.
Baca Juga : Bayi Tanpa Wajah, Divonis Bertahan Hidup 2 Minggu, Kemarin Ia Merayakan Ulang Tahun Pertamanya
Kedua mempelai lalu mengangkat sumpah di hadapan pendeta untuk hidup bersama dengan direstui dan disaksikan oleh keluarga kedua belah pihak dan sejumlah kerabat. Pada upacara ini maka sudah sah sebagai suami dan istri.
Baca Juga : Riset : Pria Berisiko Tinggi Alami Kematian Saat Berhubungan Intim dengan Selingkuhan!
Masih ada tahap selanjutnya yakni widi widana, mepejati, dan ngayap. Ketiganya merupakan serangkaian upacara penyujian diri dan permohonan restu kedua mempelai kepada keluarga dan Sang Hyang Widhi Wasa.
Source | : | Kompas.com,nakita |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR