Jika daya tahan tubuh menurun, dikhawatirkan membuat Moms mudah terserang penyakit.
Begitupun ketika stres, denyut jantung manusia lebih cepat dari biasanya, ditambah hormon adrenalin keluar secara berlebihan
Hal itu yang menyebabkan Moms mudah emosi, kemudian terjadi getaran-getaran stres pada tubuh yang disebabkan meningkatnya hormon stres.
Akhirnya, Moms jadi lebih mudah marah.
Baca Juga : Telinga Anak Zaskia Mecca Kemasukan Semut, Ini Risiko Bila Serangga Masuk ke Dalam Telinga
Padahal, saat hamil harus dalam kondisi tenang dan nyaman agar janin dapat tumbuh dan berkembang optimal.
Selain janin juga butuh suasana yang nyaman yakni dengan detak jantung yang berirama tidak terlalu cepat dan tubuh yang relaks tanpa getaran-getaran stres.
Bagaimana efek negatif dari kondisi ini akan muncul setelah bayi lahir.
Di antaranya, bayi lahir dengan berat badan rendah, mengalami sulit tidur di awal kelahirannya sehingga membuatnya tak cukup istirahat.
Akibatnya bayi pun mudah marah, menangis, dan sulit ditenangkan.
Baca Juga : 5 Daftar Warna Lipstik Agar Wajah Terlihat Fresh dan Awet Muda
Bahkan berdasarkan penelitian, ketidaknyamanan di dalam kandungan dapat membuat bayi tidak memiliki ikatan yang kuat dengan ibunya.
Berdasarkan penelitian pula, ibu hamil dengan tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan keguguran hingga 2—3 kali lipat. Juga bisa terjadi bayi lahir prematur.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | nakita.grid.id,Bangkapost |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR