Moms juga bisa memberikan suami shock therapy dengan cara memberitahukan konsekuensi apa yang akan terjadi apabila suami nekat selingkuh suatu saat nanti. Buat suami membayangkan betapa rasa sakit itu nyata apabila ia selingkuh.
3. Berasal dari keluarga yang hancur karena perselingkuhan
Jika Moms atau pasangan Moms berasal dari keluarga yang hancur karena perselingkuhan, bisa jadi risiko untuk perselingkuhan terjadi lebih tinggi.
Moms perlu melakukan perhatian ekstra jika Dads berasal dari keluarga dengan sejarah berselingkuh.
Namun, ini bukan berarti Moms tidak boleh mencintai orang dari riwayat keluarga berselingkuh.
4. Pasangan tidak pernah memikirkan konsekuensi nyata dari
Jika pasangan belum mengalaminya secara pribadi, kemungkinan besar ia tidak dapat membayangkan dampak dari pengkhianatan pasangan seperti tsunami .
Padahal perselingkuhan bisa membuat Dads merasa seperti tidak tahu ke mana berpaling, siapa yang harus dipercaya, atau bagaimana mengatasi rasa malapetaka.
Lebih buruk lagi, orang yang biasanya bersandar sekarang adalah orang yang mengkhianati Anda (dan tampaknya tidak peduli sama sekali).
Belajar untuk percaya lagi merupakan tantangan besar bagi pasangan yang dikhianati. Dan Moms tentu tidak pantas menerima rasa sakit yang diberikan pasangan kepada Moms.
5. Pasangan berpikir tidak ada yang akan mencurigainya
Statistik mengungkapkan bahwa 74 persen pria dan 68 persen perempuan mengakui bahwa mereka akan berselingkuh jika mereka merasa mereka bisa lolos begitu saja dan tidak ketahuan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | psychology today,bollywoodshaadis.com,thetalko.com,YourTango |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR