Nakita.id - Banyak orang yang sedang sakit keras berusaha untuk sembuh, namun ada juga yang justru dalam kondisi sehat ingin bunuh diri.
Kebanyakan pelaku bunuh diri melakukan tindakan nekat karena merasa tidak tahan dengan beban hidup yang dialaminya.
Seorang ibu muda berinisial RS (25) nekat bunuh diri dengan cara gantung diri di rumahnya Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Dikutip dari Kompas.com, saat ditemukan menggantung RS sempat dilarikan ke klinik, namun akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga : Dua Pria Lamar Seorang Gadis Cantik di Waktu yang Sama, Ini Keputusan Sang Gadis!
"Pada saat ditemukan, korban masih bernafas dan memegang selembar surat. Korban selanjutnya dilarikan ke klinik, namun meninggal dunia," ujar Iptu Riza Effyandi selaku Kapolsek Bonai Darussalam kepada Kompas.com, Sabtu (20/10/2018).
RS diketahui menggantung di rumahnya pada Jumat (19/10) oleh anak seorang saksi bernama Rosmawati (30).
Anak Rosma menemukan tubuh RS menggantung ketika dirinya ingin belanja di rumah RS yang memiliki usaha warung.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Inggris, Negara Pertama Angkat Menteri Pencegahan Bunuh Diri
"Anak dari saksi pertama hendak belanja ke rumah korban. Namun pada saat dipanggil tidak ada yang menjawab. Kemudian anak saksi melihat korban tergantung dalam kamarnya," kata Riza.
Dugaan bahwa RS meninggal karena bunuh diri semakin kuat setelah ditemukan surat wasiatnya sebelum bunuh diri.
Surat tersebut ditujukan untuk suaminya yang bernama Yustinus Fera (37).
"Saya minta maaf tidak bisa jadi istri yang baik buat abang, saya titip anak kita. Kelak dia dapat jadi kebanggaan abang, dan maaf saya pergi selamanya, saya tidak sanggup lagi. Semoga abang bahagia. Jaga E (anak mereka)," demikian bunyi surat tersebut.
Baca Juga : Para Peramal Prediksikan Hubungan Jessica Iskandar dan Richard Kyle
Apa yang dialami RS menambah daftar panjang kasus bunuh diri.
Sebenarnya, bunuh diri bisa dicegah apabila orang-orang sekitar bisa lebih waspada terhadap ciri orang yang berpotensi bunuh diri.
Apa saja ciri-ciri orang yang berpotensi bunuh diri? Berikut ulasannya dikutip WebMD:
- Selalu berbicara atau berpikir tentang kematian.
- Memiliki “harapan untuk mati”, sering nekat dan melakukan hal-hal yang berisiko menyebabkan kematian, seperti ngebut di jalan atau menerobos lampu merah.
- Kehilangan minat terhadap sesuatu yang sebelumnya sangat ia sukai.
- Sering mengatakan bahwa hidupnya hancur, tidak ada harapan, merasa tidak bisa membantu apapun, dan tidak berguna.
- Mudah menyerah, keinginannya cenderung berubah-ubah.
- Sering mengatakan kalimat seperti “Akan lebih baik kalau aku tidak ada,” atau “Aku ingin mati saja”.
- Tiba-tiba, secara tidak terduga berubah dari sangat sedih menjadi sangat tenang dan bahagia.
- Membicarakan tentang bunuh diri atau membunuh seseorang.
- Bertemu atau menghubungi teman dan keluarga untuk mengatakan selamat tinggal. Bisa lewat percakapan langung atau lewat surat.
- Menyelesaikan permasalahan yang ada atau mengubah wasiat
Orang-orang yang gerak-geriknya memperlihatkan tanda-tanda peringatan di atas sebaiknya diperhatikan, terutama jika orang tersebut pernah melakukan tindakan bunuh diri sebelumnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | WebMD,kompas |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR