Nakita.id – Salah satu hal yang menjadi pondasi keberlangsungan hidup suatu rumah tangga adalah hal keuangan.
Meski terdapat ungkapan ‘uang bukan segalanya’ namun nyatanya banyak kebutuhan yang membutuhkan uang untuk mendapatkannya.
Mulai dari membeli kebutuhan makanan, kebutuhan sandang, kebutuhan papan, uang sekolah anak-anak, dan banyak kebutuhan lainnya memerlukan uang.
Tentunya, setiap rumah tangga ingin memiliki keadaan keuangan yang kuat, sehingga masa depan anak-anak terjamin.
Dikutip dari Kompas.com, terdapat penelitian yang mengungkapkan pernyataan mengejutkan mengenai keuangan.
Peneliti mengungkapkan bahwa orang baik justru berpotensi lebih banyak mengalami kebangkrutan dalam hal keuangan.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Menurut peneliti, orang baik cenderung memiliki kondisi keuangan rendah karena biasanya ia lebih tidak menghargai uang dibandingkan orang lain yang memiliki sifat kurang menyenangkan.
Hal ini dikarenakan kebanyakan orang baik akan suka berbagi dan menganggap uang bukanlah hal utama.
Salah satu peneliti bernama Joe Gladstone mengungkapkan bahwa riset membuktikan keramahan memiliki korelasi dengan kesulitan keuangan karena tidak berhemat.
Orang baik menjadi tidak hemat karena cenderung tidak pelit, selalu menolong orang lain, dan tidak gigih menabung.
"Hubungan ini tampaknya didorong oleh fakta bahwa orang-orang yang menyenangkan kurang peduli tentang uang, dan karena itu berisiko lebih tinggi mengalami kesalahan dalam keuangan," ucapnya.
Sebagai contoh, kata Gladstone, orang-orang baik lebih kecil kemungkinannya untuk memeriksa laporan keuangan mereka dan mempertahankan anggaran yang bertanggung jawab.
Sebaliknya, orang-orang yang dinilai "jahat", menurut Gladstone, memiliki sikap kompetitif dan lebih pelit sehingga hasil keuangannya lebih baik.
Selain itu, biasanya orang baik memiliki banyak teman sehingga banyak yang bersedia membantunya apabila dalam kesulitan keuangan dengan memberikan pinjaman.
Hutang memang menjadi penolong untuk sesaat, namun apabila lagi-lagi kita tidak bisa mengatur keuangan dengan baik, maka bukan tidak mungkin kita menumpuk hutang hingga berakhir menjadi terlilit hutang.
Baca Juga : Model Pengendara CR-V Bersama Suami Orang Sempat Koma Sebelum Meninggal, Ini yang Dirasakan Tubuh Saat Koma!
Orang yang kurang baik cenderung mandiri dan tidak berhutang kepada orang lain.
Namun, peneliti menggarisbawahi bahwa sifat seseorang bukan menjadi kunci sarana keuangan, hal yang paling penting adalah sumber pendapatan.
"Hubungan antara kebaikan dan kesulitan keuangan lebih banyak ditemukan untuk individu berpenghasilan rendah, yang tidak memiliki sarana keuangan untuk mengompensasi dampak merugikan dari kepribadian mereka yang menyenangkan," kata Gladstone.
Berdasarkan data dari riset terkait yang meneliti orang di atas 25 tahun, peneliti juga menemukan tingkat kebaikan atau sikap menyenangkan seseorang di masa kecil bisa menjadi tanda untuk masalah keuangan di masa dewasa.
"Hasil riset membantu kami untuk memahami satu faktor potensial yang mendasari kesulitan keuangan, yang dapat memiliki implikasi serius bagi kesejahteraan masyarakat," kata Matz.
Jadi, kesimpulan yang dilakukan penelitian di atas adalah ‘menjadi baik memang berdampak pada keuangan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki sarana untuk mengimbangi kepribadian mereka’.
Tips agar cepat kaya ala miliarder
Moms dan Dads ingin jadi pasangan yang kaya agar bisa bepergian dan memberikan pendidikan layak buat anak?
Tentunya hal tersebut menjadi salah satu impian, namun impian tersebut menjadi susah apabila Moms tidak memiliki tabungan yang cukup.
Beberapa rumah tangga memiliki masalah dalam hal menabung karena dirasa berapa pun bertambah jumlah pendapatan, maka akan semakin bertambah pula jumlah pengeluaran.
Misalnya ketika Moms masih berpendapatan rendah hanya bisa membeli sepeda, sedangkan ketika jumlah pendapatan Moms sudah bertambah maka akan membeli sepeda motor.
Pengeluaran ketika memiliki sepeda motor tentu lebih banyak dibandingkan sepeda, mulai dari uang bensin, uang perawatan, uang pajak, dan lain-lain.
Baca Juga : Eksklusif: Nikmati Peran Sebagai Orangtua, dr Reisa: 'Setiap Anak Itu Berbeda'
Pengeluaran yang semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah pendapatan membuat banyak orang sukar untuk menabung.
Selain menabung, ternyata ada cara lain untuk mendapat kekayaan, yaitu dengan berhemat.
Seperti pria berusia 28 tahun yang berasal dari Minneapolis, Minnesota dengan nama samaran Sean, telah berhasil membukukan USD 250.000 atau Rp 3,62 miliar hanya dalam waktu 5 tahun.
Dilansir CNBC, Sean menghemat lebih dari 60% dari gajinya untuk 3 hal penting, yakni perumahan, transportasi dan makanan.
Bahkan, rata-rata orang Amerika menghabiskan 70% dari anggaran tahunan mereka untuk tiga biaya ini.
"Jika Moms dapat membatasi pengeluaran itu, di situlah penghematan akan terjadi sehingga ujung-ujungnya menghasilkan uang," katanya.
Dia pun membagikan strategi dalam menghemat anggaran terhadap 3 hal tersebut.
Pertama, kalau belum punya rumah, perlu menghemat biaya sewa. Moms bisa membagi sewa rumah dengan pasangan, keluarga, atau kerabat.
Selain itu, Moms juga perlu menghemat untuk membeli perabotan rumah. Pastikan Moms tidak mendapatkan lebih dari apa yang Moms butuhkan.
Cara lain untuk menghemat perumahan, yang mungkin tidak layak untuk semua orang, adalah pindah ke kota yang lebih murah.
Kedua, transportasi. Moms bisa menghemat ongkos untuk transportasi dengan 'nebeng' dengan rekan atau tetangga.
Selain itu, menggunakan transportasi umum juga salah satu caranya. Meskipun Moms tidak dapat menghemat waktu, kemungkinan Moms akan menghemat uang.
Jika Moms tinggal dekat dengan kantor, Moms bisa bersepeda. Selain menghemat uang, Moms juga bisa berolahraga.
Baca Juga : Ibu Muda Asal Riau Bunuh Diri, Pesan Kematiannya Menyentuh Hati
Ketiga, makanan. Delivery order memang lebih mudah dilakukan oleh banyak orang. Tak perlu membuang waktu atau membuang tenaga. Sayangnya, cara ini justru akan mengeluarkan banyak uang Moms.
Sean mengatakan, jika Moms ingin menghemat makanan, habiskan lebih banyak waktu di dapur Moms.
Moms bisa membeli bahan makanan di pasar dan mengolahnya sendiri di dapur. Cara ini sangat ampuh untuk menghemat anggaran dalam makanan.
Keempat, menghemat listrik. Hemat energi sudah menjadi hal yang patut diperhatikan, Moms. Dengan melakukan hemat listrik, maka secara otomatis tagihan listrik akan berkurang.
Beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk menghemat listrik adalah selalu mematikan elektronik yang tak terpakai, mencabut aliran listrik bila sedang tak digunakan, mematikan lampu saat siang hari, dan masih banyak lagi.
Menghemat listrik dari dapur
Ternyata, untuk bisa menghemat anggaran listrik Moms juga bisa melakukannya dari dapur. Hal ini dikarenakan dapur memiliki banyak peralatan listrik mulai dari oven, kulkas, kompor listrik, dan masih banyak lagi.
Bisa dibayangkan Moms, ketika semua peralatan elektronik tersebut digunakan secara bersamaan? Akan berapa banyak energi listri yang digunakan. Ini akan berbanding lurus dengan biaya yang akan dikeluarkan setiap bulan.
Sebenarnya ada cara lebih baik Moms, untuk mulai beralih pada gaya hidup hemat energi.
1.Oven
Saat menggunakan oven akan lebih efisien apabila Moms menggunakan alas dari kaca dan keramik. Alas dari kaca dan keramik dapat menyerap dan menahan panas lebih baik.
Membuka pintu oven untuk mengintip makanan di dalamnya, itu dapat menghilangkan panasnya 25 derajat hingga 75 derajat.
Baca Juga : Zaskia Sungkar Lakukan Pemotretan dengan Squad Baru, Siapa Saja?
Hal terbaik yang bisa Moms lakukan adalah melihat hasil makanan melalui kaca atau tunggu sampai makanan hampir matang baru bisa dibuka.
Hemat energi bisa dilakukan dengan memanggang hidangan tambahan atau memanggang seluruh masakan di oven pada saat yang bersamaan, jangan dipisah-pisah.
Moms harus tahu perbedaan fungsi microwave dan oven. Microwave itu tepat digunakan untuk memanggang makanan dalam porsi kecil, sedangkan oven untuk porsi besar seperti daging panggang dan kue dalam jumlah banyak. Jadi, jangan sampai salah menggunakan kedua alat tersebut ya Moms!
2. Kulkas
Kulkas menggunakan lebih banyak enegi listrik ketimbang alat elektronik lainnya di dapur.
Hindari membuka pintu kulkas terlalu sering. Karena tiap kali Moms melakukannya, energi yang dikeluarkan pun semakin meningkat.
Hilangkan panas dan dingin dari makanan sebelum memasukannya ke dalam lemari es. Makanan yang dalam keadaan panas langsung dimasukkan ke kulkas, dapat membuat mesin bekerja lebih keras.
Atur penempatan makanan dengan tepat. Misalnya makanan beku diletakkan di bagian freezer. Botol-botol berisi air bisa diletakkan di rak pintu kulkas. Ini dapat menghemat energi dari kulkas.
3. Kompor
Untuk penghematan pada kompor listrik, Moms bisa memotong bahan makanan berupa daging dan sayuran ke ukuran kecil. Sehingga kompor akan mengambil sedikit waktu untuk memasak.
Gunakan juga tutup panci dan pastikan ukurannya sesuai sehingga makanan akan cepat matang dan energi yang digunakan lebih sedikit.
Baca Juga : Dua Pria Lamar Seorang Gadis Cantik di Waktu yang Sama, Ini Keputusan Sang Gadis!
Karena kompor ini "memakan" energi, sebaiknya gunakan seperlunya saja. Bila ingin lebih hemat, Moms bisa gunakan kompor gas biasa untuk masakan yang membutuhkan waktu memasak yang cukup lama.
Kisah pasangan yang buktikan hidup hampir tanpa uang
Pada bahasan di atas, kita membahas mengenai pentingnya kondisi keuangan yang baik untuk suatu rumah tangga.
Bahkan untuk mendapatkan kondisi keuangan yang baik Moms perlu melakukan hal-hal seperti berhemat dan menabung.
Namun, terdapat kisah suatu pasangan yang membuktikan bisa hidup hampir tanpa menggunakan uang.
Pasangan yang bernama Liam Culbertson dan Rachel Newby hanya membutuhkan uang untuk keperluan pekerjaan Culbertson dan membeli sepeda untuk transportasi ke kota.
Selain kebutuhan pekerjaan dan sepeda, Liam dan Rachel tidak membutuhkan uang.
Dalam sebuah wawancara dengan That’s Life Magazine, pasangan tersebut mengaku mampu bertahan dengan cara memanfaatkan apapun yang ada di sekelilingnya.
Pasangan ini selalu memanfaatkan sumber daya alternatif ramah lingkungan. Newby pernah bekerja di sebuah perusahaan pertanian organik, dan Culbertson sering melakukan petualangan ke Kutub Utara.
Baca Juga : Dikabarkan Beli Rumah Laudya Cynthia Bella Seharga 9 M, Begini Jawaban Gibran Rakabuming
Mereka kemudian memutuskan untuk hidup bersama di bulan Januari 2015 di kawasan West Gippsland, Australia.
Memulai hidup mereka tanpa uang memang tidak mudah, mereka menemukan kesulitan karena tanah di daerah mereka tinggal tidak subur.
Mereka juga harus berurusan dengan dengan cuaca yang ekstrim. Mereka membangun rumah mereka dari bahan daur ulang dan bercocok tanam untuk makanan mereka sendiri. Pasangan ini juga sering melakukan barter dengan petani lokal.
Meskipun merasa sulit, mereka merasakan kebebasan untuk dapat hidup tanpa khawatir bagaimana mendapatkan uang.
“Kami menikmati kehidupan karena bisa memilih apa yang kita lakukan tanpa uang," cerita Newbie dilansir dailyoffbeat.com.
"Kami tidak perlu khawatir tentang harga sewa, makanan atau pakaian mewah. Seluruh waktu kita efektif karena kita sendiri yang memutuskan bagaimana kita menghabiskannya," ujarnya.
Sekarang, mereka hidup dengan lima ekor bebek yang memberikan telur.
Mereka juga mengumpulkan air hujan untuk mandi dan berbagi toilet dengan masyarakat setempat.
Ketika ditanya tentang kemungkinan kembali ke gaya hidup mereka sebelumnya, Newby mengatakan mereka merasa bahagia. Ia merasa masih akan hidup dengan caranya tersebut untuk waktu yang lama.
Wah, memang tidak semuanya bisa dibeli dengan uang ya, Moms seperti kebahagiaan, rasa cinta, dan perhatian keluarga.
Hanya saja, akan bijak apabila kita pandai dalam mengelola uang sehingga masa depan anak-anak dan keluarga akan lebih terjamin.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | CNBC,WebMD,dailymail.co.uk,psychology today,kompas |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR