Nakita.id.- Laporan sebuah penelitian di Amerika Serikat mengatakan mengurangi asupan garam sebesar 10% ternyata bisa menyelamatkan jutaan nyawa di dunia.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin Dariush Mozaffarian dari Tufts Friedman School of Nutrition Science and Policy menghitung biaya untuk membuat strategi "peraturan lunak" - yang berkoordinasi dengan industri - pada 183 negara.
Baca Juga : Mana yang Lebih Buruk Antara Garam & Gula? Begini Masing-masing Efeknya di Dalam Tubuh!
Studi ini menyimpulkan bahwa mengurangi asupan garam lebih dari satu dekade akan menghindari sekitar 5,8 juta kasus usia kematian di bawah angka harapan hidup dengan rata-rata biaya per orang hanya 1,13 dolar AS selama periode 10 tahun.
Mereka mempertimbangkan usia dan persebaran jenis kelamin di setiap negara dalam memperkirakan biaya dan efek kesehatan.
Mereka juga mengkalkulasi jumlah tahun di mana kondisi kesehatan yang buruk bisa dihindari melalui ukuran yang disebut DALY (Disability Adjusted Life Years/ ukuran dampak keseluruhan suatu penyakit pada suatu populasi) dengan diet mengurangi garam.
Biaya hidup sehat setiap tahun yang diperoleh kira-kira sama dengan apa yang sedang dihabiskan untuk membeli obat yang digunakan untuk mencegah penyakit kardiovaskular, menurut cacatan tersebut.
Baca Juga : Main di Teras Rumah, Balita Ditabrak Honda Jazz Hingga Tewas
Bahkan Pemerintah Amerika Serikat telah melakukan kampanye pelayanan publik secara besar-besaran untuk mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat konsumsi garam berlebihan yang memicu penyakit jantung dan stroke sebesar 10% per orang setiap tahun.
"Kami menemukan dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan nasional mengurangi asupan natrium penduduk sebesar 10% selama 10 tahun terbukti efektif," para penulis menyimpulkan dalam jurnal medis BMJ dilansir dari AFPLan, Rabu (11/1/2017).
Rekomendasi Sunscreen untuk Si Kecil: Gently Sunscreen SPF50+ PA++++ dengan Serum Anti-Polusi!
Source | : | The Daily Sabah,AFP,The Lancet |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR