Nakita.id - Ketika bayi baru lahir biasanya ada beberapa ritual atau tradisi setempat yang dilakukan tergantung kepercayaan masing-masing.
Salah satu tujuan dilakukannya ritual selain melestarikan budaya juga berharap sang jabang bayi mendapatkan keselamatan dan diberkahi hidupnya.
Namun, ritual yang dilakukan oleh warga India ini malah membuat bayi terancam dalam bahaya.
Baca Juga : Dijuluki Barbie, Begini Fakta Putri Sara Istri dari Pangeran Arab Mohammed Bin Salman
Selama 500 tahun terakhir, penduduk di India bagian barat melakukan tradisi di mana sang bayi akan dilempar dari ketinggian 25 meter atau setinggi 50 kaki.
Bayi akan ditangkap menggunakan kain yang direntangkan dan dipegangi oleh beberapa orang warga.
Mereka percaya dengan melakukan tradisi ini, maka kesehatan dan keberuntungan selalu menyertai sang bayi.
Baca Juga : Perseteruan Kriss Hatta dan Hilda Vitria, Begini Kata Psikolog: 'Yang Bohong yang Perempuan'
Selama tradisi tersebut dilakukan, penduduk desa mengatakan bahwa tidak pernah ada bayi yang terluka.
Para penduduk yang menyaksikan prosesnya sangat gembira melihat bayi-bayi tersebut menangis karena dijatuhkan.
Tradisi ini memang sudah biasa dilakukan oleh kaum Muslim dan Hindu di desa Musti, Distrik Solapur, negara bagian Maharashtra dan juga di beberapa tempat lain di desa-desa kecil saat berlangsung sebuah perayaan khusus.
Baca Juga : Hanya Sewakan Kamar Indekos, Para Artis Ini Bisa Raup Ratusan Juta!
Bagi para orangtua yang menginginkan bayinya ikut serta dalam acara tersebut, harus mengucap sumpah di hadapan Baba Sheikh Umar Saheb Dargah atau di depan kuil.
Kisahnya bermula ketika seorang bayi yang sakit kemudian ada pendeta yang memberi nasihat kepada masyarakat.
Apabila ingin bayinya sembuh, maka harus membangun tempat suci dan menjatuhkan bayinya dari ketinggian.
Baca Juga : Keseruan Reuni Pemain Bajaj Bajuri di Pernikahan Anak Mat Solar
Pendeta itu mengatakan bahwa warga harus menunjukan kepercayaan mereka kepada Tuhan.
Mendengar nasihat tersebut, masyarakat mulai melakukan saran dari pendeta dengan melempar bayinya dari puncak tempat ibadah.
Sebuah selimut sudah disiapkan di bawah dan setelah sang bayi berhasil ditangkap, sang bayi sembuh.
Baca Juga : Raditya Dika Dianggap Sombong oleh Anggota Komunitas Stand-Up Comedy, Begini Klarifikasinya
Tradisi dilakukan dengan harapan agar sang bayi selalu diberikan kesehatan dan keberuntungan.
Meski begitu, acara yang berlangsung satu tahun sekali ini mendapat kritik dari beberapa pihak yang mengatakan bahwa tradisi tersebut berbahaya.
Tradisi ini sempat dilarang oleh Komisi Perlindungan Anak India karena dianggap berbahaya bagi psikologis sang bayi.
Baca Juga : Nagita Slavina Beberkan Tentang Rumah Tangganya Bersama Raffi Ahmad
Karena itu, pada tahun 2009 ritual ini dilarang pemerintah.
Meski sudah dilarang, tetapi faktanya ritual lempar bayi dari ketinggian ini masih dilakukan di wilayah kecil atau perdesaan.
(Artikel ini pernah terbit di Nationalgeographic.grid.id dengan judul "Tradisi Melempar Bayi dari Ketinggian 25 Meter Sebagai Tanda Syukur")
Source | : | nationalgeographic |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR