Nakita.id - Tepat hari ini, Rabu (24/10/2018), penyanyi dangdut jebolan ajang pencarian musik, Evi Masamba, menggelar upacara pernikahannya bersama sang kekasih, Aryef Wahid.
Pernikahan ini dilangsungkan di rumah nenek Evi Masamba di Dusun Babana Kawali, Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Dalam balutan baju bodo, pakaian tradisional adat Bugis, Evi Masamba terlihat begitu cantik dan anggun.
Baca Juga : Evi Masamba Resmi Menikah, Segini Mahar yang Diterimanya dari Sang Suami
Sedangkan Ari mengenakan bella dada dengan warna yang serupa dengan milik Evi, putih emas.
Berbagai video pernikahan Evi Masamba pun diunggah oleh penggemarnya.
Mulai akad nikahnya hingga resepsi pernikahan Evi.
Namun warganet justru dibuat salah fokus pada video akad nikah penyanyi satu ini.
Saat Ari menyebutkan mahar yang diberikannya kepada Evi Masamba, warganet terperangah dengan jumlah yang disebutkannya.
Banyak yang mengira bahwa Ari menyebutkan Rp 88 miliar.
Setelah didengar baik-baik, ternyata jumlah maskawin atau uang panaik yang diterima Evi hanya sejumlah 88 Rial.
"Saya terima nikahnya Evi binti Emmang dengan maskawin 88 Rial, dan seperangkat alat shalat dibayar tunai," ucap Ari sembari menjabat tangan penghulu.
Baca Juga : Dewi Perssik Bocorkan Sarwendah Tengah Hamil Anak Kedua di Hari Ulang Tahun Pernikahannya!
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam adat Bugis, jumlah maskawin yang diberikan kepada pengantin perempuan memang tidak menggunakan satuan rupiah, melainkan 'rial'.
Melansir laman Kompas.com, uang panaik dalam adat Bugis Makassar sangat bergantung pada status sosial perempuan yang dilamar.
Biasanya, uang panaik ditentukan berdasarkan kelas perempuan yang akan dipinang.
Misalnya lulusan SMA, sarjana, telah bekerja, pegawai negeri sipil, dokter hingga perempuan yang sudah berhaji memiliki jumlah uang mahar yang berbeda.
Bagi pria yang tak memiliki banyak uang, uang panaik dianggap sebagai momok menakutkan saat hendak melamar sang kekasih.
Sebab, uang mahar yang merupakan salah satu syarat dalam menggelar pernikahan sesuai adat Bugis Makassar ini bernilai sangat besar, bahkan hingga miliaran rupiah.
"Jadi orangtua biasanya memasang nilai uang panaik, karena untuk melihat masa depan anaknya.
Jadi beda-beda itu besarannya, disesuikan dengan statusnya wanita lulusan apa, kerjaannya apa, apakah dia PNS atau dokter. Tambah mahal lagi, kalau itu si wanita sudah naik haji dan mempunyai rumah serta harta."
Baca Juga : Megahnya Resepsi Putri Eugenie & Foto 'Pribadi' Saat Pernikahannya, Anak Kate Middleton Jadi Sorotan!
"Jadi pemikirannya itu orangtua, enak saja ini laki-laki menikah tidak ada apa-apanya langsung saja dapat pendamping hidup lengkap masa depan, rumah dan segalanya."
"Itu yang biasa menjadi patokan. Jadi tentu mahal dong panaik-nya kalau wanita yang dilamar itu sudah sukses dari segi ekonominya," terang seorang budayawan asal Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Nurhayati.
Ia juga menjelaskan bahwa sebenarnya uang panaik mempunyai nilai leluhur yang sangat baik.
Budaya uang panaik ini sudah ada sejak zaman Raja I La Galigo.
Waktu itu, Sawerigading menikahi We Cudai dengan uang panaik berupa emas, uang bingkisan yang sebanyak satu kapal penuh.
"Itulah sejarah singkatnya uang panaik sudah ada sejak zaman I La Galigo. Uang panaik bersangkut paut dengan harkat dan martabat seorang laki-laki, supaya dia bekerja keras," terangnya.
Nurhayati melanjutkan bahwa ada kalanya uang panaik dipatok terlalu tinggi sebagai bentuk penolakan halus pinangan laki-laki.
Penolakan itu bisa karena laki-laki tersebut mempunyai karakter kurang sesuai dengan pihak perempuan. Ada juga karena perbedaan status sosial.
"Tentunya, orang-orang tua itu meninggikan uang panaik untuk melakukan penolakan secara halus.
Selain faktor karakter, biasa juga orangtua menolak laki-laki yang melamar anaknya karena statusnya lebih rendah.
Itulah biasa diminta uang panaik tinggi yang disebut mengelilingi darah, dalam artian menaikkan strata rendah ke yang tinggi," jelasnya.
Baca Juga : Momen Manis Kate Middleton & Pangeran William Berpegangan Tangan Diam-Diam di Pernikahan Putri Eugenie
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,Instagram,Tribun Style |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR