* Tidak mengalami perdarahan lagi, baik berupa mimisan, muntah darah ataupun BAB disertai darah dan sejenisnya.
* Infus sudah dilepas. Ini menandakan anak tak memerlukan lagi tambahan cairan dari luar.
* Tidak mengalami sesak napas.
* Sudah menjalani perawatan di RS minimal 3 hari sejak mengalami syok.
Jika tidak mengalami syok, biasanya cukup dirawat 24—48 jam saja (selama fase kritis yang berlangsung pada hari ke-4—5 saja).
Bagi pasien DB yang berat sebaiknya menjalani perawatan di rumah sakit minimal 7 hari.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Obat Masuk Angin yang Aman untuk Ibu Hamil
Penting Diperhatikan
* Setelah diberi obat penurun panas, demam si kecil turun, Moms jangan langsung senang, apalagi sampai menurunkan kewaspadaan.
Sebab, bisa saja gejala perdarahan di dalam tubuh terus berlanjut. Apalagi, syok sering disertai dengan turunnya panas.
Tanda-tanda syok: panas turun tetapi anak bertambah lemas, ujung kaki atau tangan dingin, dan denyut jantung bertambah cepat namun nadi lebih lemah terabanya.
* Serangan DBD tak selalu menimbulkan binti-bintik merah di kulit.
Bila pecahnya pembuluh darah tak terjadi dekat kulit, tetapi di organ bagian dalam seperti di saluran cerna, paru-paru, ginjal, hati, atau organ lainnya, maka bintik-bintik merahnya tak akan terlihat.
* Tak semua pasien DBD butuh perawatan inap di RS. Asalkan trombosit masih di atas 100.000/mm³, hitungan trombositnya bisa dipantau berulang setiap 12 jam sekali, masih demam hari pertama sampai ketiga, serta dapat makan minum dengan baik, maka anak masih dapat dirawat di rumah.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Meningitis Pada Bayi, Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
* Pasien DBD harus mendapatkan cairan pengganti plasma darah. Bila kadar trombosit masih di atas 100.000/mm³ dan kebocoran plasma tidak hebat, cairan dapat diberikan per oral berupa minuman.
Jika trombosit kurang dari 100.000/mm³ dan kebocoran plasma cukup berat harus diberikan cairan lewat infus.
* Jika penderita mengalami syok, harus dirawat di ruang intensif.
* Bila kadar trombosit menurun drastis, tidak berarti harus dilakukan transfusi trombosit. Umumnya memang penderita DBD tidak memerlukan trombosit meskipun terjadi penurunan trombosit.
Namun, dalam kondisi terjadi perdarahan yang bermakna dan trombosit mencapai kurang dari 20.000/mm3, maka transfusi darah dipertimbangkan.
Baca Juga : Berita Hoax Kesehatan: Payudara Besar Tanda Hamil Anak Laki Laki?
* Selama dirawat, penderita DBD dilarang mengonsumsi makanan/minuman yang bisa menyebabkan rangsangan pada lambung, seperti soft drink dan makanan berbumbu tajam seperti pedas dan asam.
* Meski sudah dinyatakan sembuh, pasien dianjurkan beristirahat total beberapa hari agar bisa cepat pulih.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR