Nakita.id - Belum lama, jagat pemberitaan tanah air dihiasi kabar perceraian beberapa pasangan selebriti.
Sebut saja Lina dan komedian kawakan Sule, kemudian rumah tangga Vicky Prasetyo dan Angel Lelga yang beberapa kali diterpa isu tidak sedap dan kini sedang berada di ambang perceraian.
Kemudian, baru-baru ini pasangan selebiriti Shezy Idris dan Khrisna Adhyata diketahui telah resmi bercerai.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Stadium Nol Kanker Payudara Bisa Disembuhkan, Ini Tanda-tandanya
Moms, tentu kita sepakat tak ada pasangan yang ingin berpisah, namun tentu pernikahan dilangsungkan atas nama cinta dan kebahagiaan.
Jika pernikahan sudah tak lagi dihiasi kebahagiaan, mungkin perpisahan menjadi solusi yang terbaik.
Baca Juga : Diperistri Bos Rumah Produksi Tajir, Intip Kediaman Bunga Zainal yang Mewah dan Super Nyaman
Namun, tak menutup kemungkinan ada saja pasangan yang memilih untuk tetap bersama walaupun sebenarnya tak lagi bahagia.
Adakah Moms atau kerabat terdekat yang sedang berada dalam kondisi demikian?
Ada beberapa ciri yang menandakan hubungan suatu pasangan sebenarnya tidak bahagia.
Salah satunya, setiap kata atau gerakan yang tercermin dari pasangan akan dengan cepat berujung pertengkaran.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Stadium Nol Kanker Payudara Bisa Disembuhkan, Ini Tanda-tandanya
Dalam hubungan tersebut, keduanya akan berbicara untuk memulai keributan dan saling menyalahkan.
Hal itu tentu akan menimbulkan pertanyaan orang di sekitar, mengapa mereka masih memutuskan untuk tetap bersama.
Gaya hubungan yang seperti ini nampaknya sudah tak menaruh rasa hormat dan kepercayaan lagi, serta tidak dapat memenuhi tujuan yang ingin diraih.
Baca Juga : Pernah Menikah dengan Konglomerat Indonesia, Begini Mewahnya Kediaman Sosialita Jamie Chua
Namun, ternyata ada beberapa alasan mengapa akhirnya pasangan tersebut terus bersama sebelum akhirnya berpisah:
Amanat keluarga
Banyak keluarga yang mendorong anak-anak mereka untuk menikah sekali untuk seumur hidup, karena pernikahan berlandaskan janji yang suci.
Secara implisit, seseorang seharusnya dapat menolerir semua yang terjadi dalam hubungan mereka sehingga mereka tidak merusak nama keluarga dengan perpisahan.
Baca Juga : Viral Buah Pisang Disuntik Darah Penderita HIV, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya!
Meskipun mungkin terlihat kuno, banyak pasangan yang tidak bahagia karena takut mengecewakan keluarga mereka.
Takut ditinggal sendirian
Kesepian adalah hantu yang membuat takut banyak orang, rasanya tak ada seorang pun yang ingin hidup sendirian.
Dengan begitu, tetap bersama pasangan mereka tetap menjadi pilihan daripada menghabiskan waktu sendirian.
Anak-anak membutuhkan keluarga
Salah satu kesalahan paling serius yang dilakukan pasangan adalah tetap bersama karena mereka memiliki anak.
Baca Juga : Kisah Inspiratif: Anak 10 Tahun Ingin Indonesia Jadi Negeri Pesawat Terbang, Inspirasinya Bikin Haru!
Ya, seringkali saat pasangan memutuskan ingin berpisah buah hati menjadi pertimbangan yang dipikirkan dengan matang.
Kebanyakan pasangan akan berpikir, bahwa tetap tinggal bersama walaupun tidak bahagia akan memberikan jaminan bahwa anak akan hidup bahagia karena keberadaan orangtua yang utuh.
Padahal, anak sejatinya akan bahagia jika orangtua bisa bahagia dengan apapun keputusan mereka.
Anak yang tumbuh di tengah lingkungan yang tidak bersahabat, penuh perkelahian akan membuat masa kecil anak-anak menjadi buruk.
Baca Juga : Kaki Bengkak Bisa Menjadi 5 Tanda Peringatan Masalah Kesehatan Ini
Dr. Ji Su Hong, salah satu pakar perkembangan anak dari Washington University School of Medicine, di St. Louis, seperti yang dimuat di The Journal of Pediatrics
memaparkan beberapa alasan mengapa anak tidak seharusnya berada ditengah kehidupan orangtua yang tidak bahagia.
Anak akan menjadi sosok yang tak menurut pada orangtua, bahkan tak menutup kemungkinan anak akan trauma dan enggan menikah kala dewasa.
Sudah banyak harga dan waktu yang diinvestasikan dalam hubungan
Sebagian orang yakin bahwa tahun-tahun dan uang yang telah mereka dedikasikan untuk hubungan, menjadikan hubungan tak layak untuk diakhiri.
Baca Juga : Viral Buah Pisang Disuntik Darah Penderita HIV, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya!
Jika mereka telah berusaha keras mempertahankan hubungan, tidak adil untuk mengakhirinya, meskipun kehidupan sehari-hari sebenarnya sudah dipenuhi kebosanan.
Ketergantungan emosional dan ekonomi
Untuk seseorang yang terlalu bergantung pada pasangan, berpisah biasanya akan menjadi pilihan terakhir kendati ia berada dalam hubungan yang penuh racun dan kemarahan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Gonore atau Kencing Nanah Bisa Terjadi pada Pria & Wanita
Mereka tahu bahwa mereka tidak bahagia dalam hubungan mereka, namun tidak berpikir akan sebuah perpisahan karena sudah sangat bergantung secara emosional dan finansial.
Ketakutan untuk memulai lagi gaya hidup yang baru, dan berkenalan dengan orang baru juga menjadi ketakutan lain berpisah sehingga akhirnya memilih hubungan yang tidak bahagia.
Source | : | the asian parent,Journal of American Pediatrics,steptohealth.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR