Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Sayur dan Buah Bukan Menu Utama MPASI
2. Berbagai reaksi akibat sistem pencernaan bayi belum siap
Bila MPASI diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan bisa menimbulkan berbagai reaksi seperti diare, sembelit/konstipasi, timbulnya gas, dan sebagainya.
Selain itu, tubuh bayi juga belum memiliki protein pencernaan yang lengkap.
Berbagai enzim seperti amylase, enzim yang diproduksi pankreas belum cukup ketika bayi belum berusia 6 bulan.
Begitu pula dengan enzim perncerna karbohidrat (maltase, sukrase), dan lipase serta bile salts untuk mencerna lemak.
Baca Juga : Enak, Mudah, dan Bergizi! Inilah Menu MPASI Rachel Vennya untuk Xabiru
3. Bayi berisiko menderita alergi makanan
Memperpanjang pemberian ASI eksklusif menurunkan angka terjadinya alergi makanan.
Usia 4-6 bulan kondisi usus bayi masih “terbuka”, antibodi (sIgA) dari ASI bertugas melapisi organ pencernaan bayi serta memberikan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi.
Nah, bayi mulai memproduksi antibodi sendiri dan penutupan usus terjadi saat bayi berusia 6 bulan.
4. Bayi berisiko mengalami obesitas atau kegemukan
Pemberian MPASI dini sering dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak.
Baca Juga : Resep MPASI Usia 6 Bulan, Kombinasi Bayam dan Apel Tinggi Zat Besi!
5. Produksi ASI Mama dapat berkurang
Semakin banyak makanan padat yang diterima bayi, maka dapat berpotensi bayi akan mengurangi permintaan untuk menyusu.
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR