Nakita.ID – ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. ASI eksklusif untuk bayi 0-6 bulan, setelah itu bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI alias MPASI
Pemberian MPASI ini dilakukan sambil terus memberikan ASI kepada bayi. Pemberian ASI ini baiknya terus dilakukan hingga Si Kecil berusia 2 tahun.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Kapan Bayi Diberikan MPASI? Tidak Berpatokan Pada Usia
Dalam memberikan MPASI, pemberian makanan yang tepat serta optimal sangatlah penting untuk kelangsungan hidup serta tumbuh kembang bayi dan anak sejak usia 0 hingga 2 tahun.
Tapi hingga sekarang banyak Moms yang khawatir bahwa bayinya akan kelaparan jika hanya diberikan ASI.
Sehingga tak sedikit Mama yang justru memberikan MPASI sebelum si kecil berusia enam bulan.
Asal tahu saja, jika Moms sampai memberikan MPASI terlalu cepat bahayanya tidak bisa dianggap enteng, lo.
Dilansir dari Tabloid Nakita, berikut ini adalah bahaya pemberian MPASI terlalu dini:
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Sayur dan Buah Bukan Menu Utama MPASI
1. Bayi lebih rentan terkena berbagai penyakit
Saat bayi menerima asupan lain selain ASI, maka akan membuat imunitasnya berkurang.
Pemberian MPASI dini berisiko membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman, belum lagi jika MPASI tidak disajikan secara higienis.
Banyak penelitian yang menyatakan pemberian ASI eksklusif melindungi bayi dari berbagai penyakit seperti penyakit pernafasan, infeksi telinga dan penyakit saluran pencernaan yang umum diderita anak-anak, seperti diare.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Sayur dan Buah Bukan Menu Utama MPASI
2. Berbagai reaksi akibat sistem pencernaan bayi belum siap
Bila MPASI diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan bisa menimbulkan berbagai reaksi seperti diare, sembelit/konstipasi, timbulnya gas, dan sebagainya.
Selain itu, tubuh bayi juga belum memiliki protein pencernaan yang lengkap.
Berbagai enzim seperti amylase, enzim yang diproduksi pankreas belum cukup ketika bayi belum berusia 6 bulan.
Begitu pula dengan enzim perncerna karbohidrat (maltase, sukrase), dan lipase serta bile salts untuk mencerna lemak.
Baca Juga : Enak, Mudah, dan Bergizi! Inilah Menu MPASI Rachel Vennya untuk Xabiru
3. Bayi berisiko menderita alergi makanan
Memperpanjang pemberian ASI eksklusif menurunkan angka terjadinya alergi makanan.
Usia 4-6 bulan kondisi usus bayi masih “terbuka”, antibodi (sIgA) dari ASI bertugas melapisi organ pencernaan bayi serta memberikan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi.
Nah, bayi mulai memproduksi antibodi sendiri dan penutupan usus terjadi saat bayi berusia 6 bulan.
4. Bayi berisiko mengalami obesitas atau kegemukan
Pemberian MPASI dini sering dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak.
Baca Juga : Resep MPASI Usia 6 Bulan, Kombinasi Bayam dan Apel Tinggi Zat Besi!
5. Produksi ASI Mama dapat berkurang
Semakin banyak makanan padat yang diterima bayi, maka dapat berpotensi bayi akan mengurangi permintaan untuk menyusu.
Bayi yang makan makanan padat pada usia yang lebih muda cenderung lebih cepat disapih.
6. Persentasi keberhasilan KB atau pengaturan kehamilan alami menurun
Pemberian ASI eksklusif sangat efektif untuk mencegah kehamilan secara alami.
Saat MPASI sudah diberikan maka bayi tidak lagi menyusu secara eksklusif sehingga persentasi keberhasilan KB akan menurun.
Nah, jika bayi mendapatkan MPASI sebelum berusia enam bulan, maka bayi berisiko tidak mendapatkan nutrisi optimal seperti ASI.
Baca Juga : Resep MPASI Usia 6 Bulan, Kombinasi Bayam dan Apel Tinggi Zat Besi!
7. Bayi berisiko mengalami Invaginasi usus atau intususepsi
Invaginasi usus/intususepsi merupakan suatu keadaan di mana suatu segmen usus masuk ke dalam bagian usus lainnya.
Sehingga kondisi tersebut membuat berbagai masalah kesehatan serius dan bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian.
Walau penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, namun penyebab yang paling kuat karena pemberian MPASI yang terlalu cepat.
Tak hanya pemberian MPASI dini yang berbahaya pada bayi, pemberian MPASI yang lewat dari enam bulan juga dapat membahayakan kesehatan si kecil.
Baca Juga : Tetap Aktif Saat Hamil Tua, Cici Panda Ungkap Pentingnya Menjalin Bonding dengan Anak
Berikut ini adalah bahayanya pemberian MPASI lewat dari enam bulan:
1. Bila kebutuhan energi bayi tidak terpenuhi maka bayi akan berhenti bertumbuh atau tidak tumbuh dengan optimal.
Semakin besar kebutuhan energi bayi, maka ASI saja tak cukup sehingga harus dipenuhi dengan pemberian MPASI.
2. Bayi berisiko mengalami kekurangan zat besi dan menderita ADB (Anemia Defisiensi Besi).
Saat bayi berusia enam bulan maka kebutuhan zat besinya perlu dipenuhi dari MPASI.
Bila tidak maka bayi akan berisiko menderita Anemia Defisiensi Besi (ADB).
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ibu Sengaja Tidak Memberikan ASI Berisiko Terkena Kanker!
3. Kebutuhan makronutrien dan mikronutrien lainnya yang tidak terpenuhi dapat mengakibatkan bayi menderita malnutrisi dan defisiensi berbagai mikronutrien.
4. Terhambatnya perkembangan fungsi motorik oral bayi.
5. Bayi berpotensi di kemudian hari menolak berbagai macam jenis makanan.
Jadi Moms, MPASI penting diberikan, tapi pemberiannya harus tepat.
Jangan kelewat dini. Juga jangan sampai baru diberikan setelah lewat 6 bulan.
Baca Juga : Ingin Sukses MPASI? Hanya Hal-hal Ini yang Harus Diperhatikan
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR