Melansir dari Healthline yang dikutip Kompas.com, tidak ada alasan tunggal mengapa seseorang mencoba untuk bunuh diri atau menghilangkan nyawanya sendiri.
Tetapi, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko. Seseorang mungkin lebih mungkin berusaha bunuh diri, jika mereka memiliki gangguan kesehatan mental.
Sekitar 90% orang yang bunuh diri memiliki gangguan mental atau psikologis.
Baca Juga : Seorang Ayah Dipenjara Setelah Berikan Minuman Ini Pada 2 Anaknya
Beberapa literatur ilmiah menyebutkan, faktor genetik juga memiliki peran dalam kecenderungan seseorang menyakiti atau membunuh dirinya sendiri.
Namun, kondisi lingkungan berperan lebih banyak dalam ekspresi gen tersebut.
Akhirnya, lagi-lagi kondisi psikososial kita juga lah yang berperan besar dalam memprediksi kemunculan perilaku bunuh diri.
Contoh, Ibu X sudah memiliki riwayat percobaan bunuh diri dan akhirnya meninggal bunuh diri di saat anaknya masih kecil.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Salad Bagus Untuk Diet? Hitung Dulu Kandungan Kalori dan Nutrisinya
“Asumsinya, si anak memiliki gen si ibu. Tapi, jika kondisi psikososial si anak ini sehat dan tidak memberikan tekanan yang hebat, si anak tidak akan memiliki kecenderungan bunuh diri," kata Benny Prawira, psikolog pendiri Into the Light Indonesia, Gerakan Remaja Peduli Kesehatan Jiwa dan Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Healthline,nakita |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR