Nakita.id.- Mungkin Moms sudah tak asing dengan penyakit menular seksual seperti herpes, chlamydia, kutil kelamin,gonore hingga bacterial vaginosis yang sebabkan gatal pada vagina.
Selain penyakit yang disebutkan sebelumnya, ada juga penyakit lain yang cukup parah pada kemaluan lelaki atau perempuan.
Baca Juga : Gairah Seksual Menurun, Hati-hati Bisa Jadi Pertanda 5 Kondisi Ini!
Penyakit ini bisa masuk dengan mudah melalui aktivitas seksual dan sering tidak menunjukkan tanda.
Karena tidak menunjukkan tanda inilah kita tidak bisa mengetahui ada atau tidaknya penyakit di dalam tubuh.
Kalau sudah parah penyakit ini baru memberikan efek samping yang menyerupai penyakit kelamin lain sehingga kita akan susah mengenalinya dengan cepat dan melakukan penanganan yang terbaik.
Ternyata selain penyakit-penyakit seksual yang disebutkan di atas, masih ada satu lagi jenis penyakit seksual menular yang dampaknya juga mengerikan, yaitu Mycoplasma genitalium(MG)
Penyakit menular seksual Mycoplasma genitalium kini tengah meningkat di Inggris dan dipandang mengkhawatirkan karena penyakit ini resisten terhadap antibiotik.
Public Health England mengategorikan Mycoplasma genitalium sebagai penyakit menular seksual yang lebih banyak muncul selama musim panas, menurut laporan baru, yang dirilis pada Juni 2018.
Pekan lalu, British Association for Sexual Health and HIV (BASHH) mengumumkan, mereka sedang mengerjakan pedoman nasional untuk manajemen penanganan Mycoplasma genitalium, dilansir dari Women's Health, Jumat (13/7/2018).
Mycoplasma genitalium rupanya bukanlah penyakit menular seksual yang muncul baru-baru ini.
Baca Juga : Hasil Studi: Posisi Tidur Terlentang Tetap Paling Aman Untuk Bayi
Penyakit menular seksual itu pertama kali ditemukan pada awal1980-an, seperti dilaporkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
Mycoplasma genitalium adalah bakteri yang menyerang sistem reproduksi baik pada lelaki maupun perempuan.
Sekilas penyakit ini hampir mirip dengan penyakit seks umum yang dialami masyarakat. Namun, penyebarannya bisa berjalan dengan cepat sehingga bisa menyebabkan pandemi di lingkungan masyarakat.
Saat ini penelitian tentang penyakit ini sedang dilakukan untuk mempelajari karakteristik dari virus itu sendiri. Sekian itu, metode pengobatan yang terbaik juga sedang dikembangkan agar ke depannya pencegahan dan penyembuhan bisa dilakukan dengan benar dan tidak merugikan penderita.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Salad Bagus Untuk Diet? Hitung Dulu Kandungan Kalori dan Nutrisinya
Tidak semua infeksi Mycoplasma genitalium memiliki tanda-tanda, pada lelaki tanda penyakit terlihat dengan jelas, tapi pada perempuan kadang tidak terlihat atau menyerupai penyakit lainnya.
Mycoplasma genitalium terlihat dengan jelas setelah infeksi terjadi. Si lelaki akan sering merasakan sakit pada saluran kencing.
Rasa sakit yang disertai juga dengan rasa panas ini muncul saat buang air kecil. Selain itu juga sering sakit saat mengalami ejakulasi atau saat ereksi.
Tanda yang diperlihatkan pada lelaki mirip sekali dengan klamidia. Namun, sekilas ada perbedaan pada kemampuannya dalam merespons obat.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Gerakan Global Mengurangi Garam, Penduduk Cina Paling Banyak Mengonsumsi Makanan Asin
Kalau klamidia, antibiotik tradisional bisa digunakan untuk mengobati, tapi kalau Mycoplasma genitalium tidak bisa karena resisten.
Pada perempuan,, Mycoplasma genitalium biasanya tidak tidak menunjukkan gejala, tetapi terkadang dapat muncul dalam bentuk nyeri panggul.
Area panggul akan mengalami infeksi, terjadi perdarahan di antara siklus menstruasi, perdarahan post-coital (perdarahan setelah berhubungan seks), demam tinggi secara tidak normal, dan adanya cairan berbau busuk yang keluar seperti keputihan patogen.
Akhirnya, wanita akan mengalami infeksi serviks (leher rahim) dan penyakit radang panggul, kata ahli penyakit menular, Amesh A Adalja dari John Hopkins Centre for Health Security.
Baca Juga : Waspada Moms, Penyebab Diabetes Bukan Cuma Gula, Ini Penyebab Lainnya
Cara termudah untuk mengetahui apakah perempuan mengalami gangguan Mycoplasma genitalium atau karena klamidia, obat klamidia akan diberikan.
Kalau respons terhadap obat tidak ada, kemungkinan Mycoplasma genitalium cukup besar sehingga wanita disarankan untuk melakukan perawatan lebih lanjut.
Mycoplasma genitalium harus segera ditangani dengan baik agar tidak menimbulkan efek yang lebih serius.
Baca Juga : Menderita PMS? Makan Jamur yang Banyak, Moms!
Salah satu efek yang akan ditimbulkan oleh MG adalah kemandulan pada perempuan. Pada lelaki efeknya hanya sebatas rasa sakit pada saluran kemih.
Cara terbaik untuk mengatasi Mycoplasma genitalium adalah dengan memberikan obat yang berhubungan dengan klamidia.
Pemberian obat ini memiliki kemungkinan sembuh sekitar 50%. Jadi, pemberian antibiotik biasa bisa diberikan untuk tahap awal.
Kalau pada tahap awal penyembuhan ini tidak ada respons positif, penyembuhan dengan antibiotik harus dilakukan.
Baca Juga : Studi: Manusia Ternyata Mampu Mengenali 5000 Wajah Sekaligus!
Pemilihan antibiotik akan disesuaikan dengan kebutuhan dan menyasar sumber secara langsung.
Sayangnya, pada beberapa kasus terbukti resisten terhadap antibiotik.
Meski begitu, tidak berarti orang yang terkena Mycoplasma genitalium tidak dapat diobati. Artinya dokter mungkin harus mengganti beberapa jenis antibiotik.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Bau Mulut? Coba Cek Apa Yang Moms Minum
Jika tidak ditangani, Mycoplasma genitalium dapat menyebabkan ketidaksuburan atau persalinan prematur, menurut BASHH dan CDC.
Juga bisa menyebabkan sakit punggung, infeksi bakteri, Vagina kering, fraktur penis dan kram kaki hingga kelumpuhan.
Pada kasus di Inggris, sekitar 1-2 % lelaki dan perempuan dianggap terinfeksi dengan penyakit tersebut.
Di Amerika Serikat, sekitar 1% dewasa muda juga terkena Mycoplasma genitalium. Dilihat dari persentase yang kecil, bukanlah ancaman besar di Amerika Serikat.
Baca Juga : Wah, Dalam Sehari Ternyata Manusia Bisa Kentut 20 Kali! Ini Faktanya
Orang yang kena penyakit menular seksual klamidia berjumlah sekitar empat kali lebih tinggi dari Mycoplasma genitalium. (*)
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | The Daily Sabah,Centers for Disease Control,AFP,merdeka.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR