Nakita.id - Ibu mana sih yang tak ingin menyusui bayinya.
Apalagi kita tahu ASI adalah makanan terbaik dan utama bagi bayi.
Tapi hati-hati, lo, Moms, saat menyusui teknik dan caranya harus benar. Jika tidak, alih-alih ingin memberikan makanan terbaik Si Kecil, justru malah mencelakainya.
Untuk Moms ketahui, saat si kecil disusui, apalagi dalam posisi berbaring, ASI rawan tumpah, bahkan mengalir masuk ke telinga bayi.
Jangan sampai ini terjadi ya, karena dapat mengakibatkan gangguan pada telinga.
Baca Juga : Berita kesehatan akurat: Menyeduh Susu Formula Bayi Jangan dengan Air Dispenser, Bayi Bisa Sakit!
Apalagi bila produksi ASI Mama deras, juga dalam kondisi kurang waspada seperti mengantuk, kejadian ini sangat mungkin terjadi.
Mengapa jangan sampai telinga bayi kena ASI saat disusui?
Seperti dilansir dari Tabloid Nakita, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi telinga pada bayi. Ini tentu sangat berbahaya.
Sejatinya, gangguan ini disebabkan oleh bakteri atau virus yang terjadi ketika cairan menumpuk di daerah di belakang gendang telinga bayi, dan kemudian menjadi terinfeksi.
Baca Juga : Berita kesehatan akurat: Tidak atau Kurang Subur? Tenang, Ada Obatnya
Biasanya cairan yang masuk masuk ini melalui tuba eustachius, yang menghubungkan telinga tengah ke bagian belakang hidung dan tenggorokan.
Tetapi jika tabung eustachius diblokir - seperti yang sering terjadi selama pilek, infeksi sinus, bahkan alergi - cairan terjebak di telinga tengah.
Karena cairan terjebak, kuman bisa tumbuh, apalagi di tempat yang gelap, hangat, tempat-tempat basah, sehingga telinga tengah berisi cairan adalah tempat berkembang biak yang sempurna.
Semakin infeksi memburuk, peradangan di belakang gendang telinga juga cenderung memburuk, sehingga infeksi telinga pada bayi membuat kondisi lebih menyakitkan.
Demam yang muncul saat itu sebenarnya merupakan reaksi melawan infeksi telinga pada bayi.
Istilah medis untuk kondisi ini - telinga tengah menyakitkan meradang, akumulasi cairan, gendang telinga merah, dan kadang-kadang demam - adalah otitis media akut (AOM).
Moms, ternyata menggunakan dot dapat meningkatkan risiko infeksi telinga pada bayi dan anak-anak.
Dalam sebuah penelitian, kejadian infeksi telinga adalah 33% lebih rendah pada bayi yang tidak menggunakan dot.
Bayi sangat rentan terhadap infeksi telinga karena mereka memiliki saluran tuba eustachius yang pendek (sekitar 1/2 inci).
Semakin bertambah besar, tabung berkembang tiga kali lipat panjang dan menjadi lebih vertikal, sehingga cairan dapat mengalir lebih mudah.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Demam Berdarah alias DBD Incar Anak, Kenali Penyakitnya Penanganan Tepat
Hubungi dokter bila terjadi infeksi telinga. Dokter akan melihat telinga bayi dengan alat yang disebut otoscope.
Dokter juga dapat memeriksa apakah gendang telinga bergerak dengan alat yang disebut otoscope pneumatik, yang melepaskan embusan singkat udara ke dalam telinga.
Jika tidak bergerak, itu indikasi lain bahwa cairan adalah mengumpulkan di telinga tengah dan mungkin terinfeksi.
Kebanyakan infeksi telinga pada bayi sembuh sendiri, namun kasus yang parah perlu diobati dengan antibiotik.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Bahaya Dibalik Obat Kuat Alias Suplement Seks
Selama bertahun-tahun, antibiotik adalah garis pertahanan pertama terhadap infeksi telinga, tapi sekarang dokter meresepkan mereka lebih bijaksana.
Jika bayi Mama berusia minimal 6 bulan, dokter mungkin menyarankan memberi bayi acetaminophen atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh infeksi.
Jangan pernah memberikan aspirin pada bayi, karena itu membuatnya lebih rentan terhadap sindrom reye. Yaitu sebuah kelainan langka tapi berpotensi fatal.
Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika bayi tampaknya akan semakin parah, atau belum membaik secara signifikan setelah beberapa hari.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Si Kecil Alergi? Ini Cara Mudah Mendeteksinya
Infeksi telinga pada bayi tidak menular, tetapi infeksi saluran pernapasan atas sering kali memperburuk.
Jadi cara terbaik untuk mengurangi penyebaran kuman adalah dengan rajin mencuci tangan Moms dan si bayi.
Terutama setelah menggunakan toilet, mengganti popok, dan sebelum makan atau menyiapkan makanan.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Saat Hamil Harus Rajin Minum Suplemen Vitamin, Jangan Percaya, Bayi Bisa Cacat!
Sebuah studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan Food and Drug Administration, yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, menunjukkan bahwa bayi-bayi yang mendapat ASI selama enam bulan pertama kehidupan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan infeksi telinga.
Risiko infeksi telinga adalah 70 persen lebih besar pada bayi susu formula.
Jadi biar enggak kena infeksi telinga pada bayi, pastikan jangan sampai telinga bayi kena ASI saat disusui.
Baca Juga : Berita Kesehatan Pria: Rahasia Supaya Sperma Mudah Membuahi Wanita
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR