Lalu seperti ini penampakan kamar tidur Khirani, anak perempuan Mayangsari yang bernuansa warna ungu.
Kamar tidur Khirani menggunakan furniture serba putih senada dengan pintu kamarnya, mulai dari kaca hingga lemari pakaiannya yang ada di dua sisi.
Kamar tidur Khirani ini juga dilengkapi pendingin ruangan atau AC dan desainnya sesuai dengan anak remaja seumurannya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Zee Zee Shahab Alami Penyumbatan Plasenta Saat Hamil Anak Kedua, Apakah itu?
Sudut lain di rumah Mayangsari yang terlihat mewah salah satunya seperti foto di atas.
Pada foto Mayangsari kali ini rumahnya terlihat jelas mewahnya dengan gaya Eropa klasik.
Mayangsari memadukan nuansa putih, biru keabuan dan gorden coklat di dalam rumahnya.
Begitu pula dengan furniture Mayangsari di dalam rumah yang serba cokelat dan ia meletakkan sebuah patung di salah meja lacinya
Baca Juga : Pembantu Tak Sangka FX Ong Akan Bunuh Diri Malam Itu, Ternyata Ini Ciri Orang Akan Bunuh Diri!
Jika melihat dari 4 foto di atas, Mayangsari nampaknya senang meletakkan bunga anggrek di dalam rumahnya sebagai hiasan.
Bunga anggrek dengan berbagai macam warna itu pun menambah kesan elegan rumah mewah Mayangsari.
Tak heran jika banyak orang selalu takjub melihat foto unggahan Mayangsari yang memperlihatkan kehidupannya bergelimang harta.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Kenali Pitiriasis Alba, Penyebab Bintik-Bintik Putih di Wajah Anak
Sebelumnya nama Mayangsari sempat ramai diperbincangkan karena disebut sebagai orang ketiga yang menyebabkan perceraian Bambang Trihatmodjo dengan Halimah 2007 silam.
Hubungan Mayangsari dengan Bambang yang noatbene berasal dari keluarga Cendana cukup menyita perhatian publik.
Terlebih saat anak pertama dan anak kedua Bambang dari Halimah menyerbu rumah Mayang pada 2006 silam.
Ditambah kala itu keluarga Cendana dipandang sebagai satu keluarga yang kaya raya.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR