6. Pernikahan tergantung bagaimana kita merespons masalah
Kabar baiknya adalah bahwa tidak ada kesulitan dan masalah yang memiliki kekuatan untuk sepenuhnya menggagalkan pernikahan asalkan kedua belah pihak memiliki kesediaan untuk menghadapi masalah, menyingkirkan ego, bersedia untuk tumbuh, dan bergerak maju dari titik ini.
Alasan mengapa pria tak ingin menikah
Tampaknya semakin sedikit orang pada umumnya yang menikah akhir-akhir ini, dan bahkan lebih sedikit pria yang tampak tertarik. Pria tidak lagi melihat pernikahan sama pentingnya seperti yang mereka lakukan 15 tahun lalu.
Baca Juga : Lama Menghilang dari Layar Kaca, Ini Kabar Terbaru Azhari Bersaudara
Menurut Pew Research Center, responden perempuan usia delapan belas hingga tiga puluh empat tahun yang mengatakan memiliki pernikahan yang berhasil adalah salah satu hal terpenting dalam hidup mereka meningkat sembilan poin persentase sejak 1997 — dari 28 persen menjadi 37%.
Untuk pria, yang terjadi sebaliknya. Terjadi penurunan keinginan pria untuk menikah, dari 35 persen menjadi 29 persen. Mengapa?
Dikutip dari Huffingtonpost.com, dalam buku berjudul Men On Strike: Why Men Are Boycotting Marriage, Fatherhood, and the American Dream - And Why It Matters, peneliti berbicara dengan pria di seluruh Amerika tentang mengapa mereka menghindari pernikahan.
Ternyata peneliti menemukan masalahnya bukan pria yang tidak dewasa, atau malas. Sebaliknya, mereka menanggapi rasional untuk insentif di masyarakat saat ini. Inilah beberapa jawaban yang peneliti temukan.
1. Pria dianggap akan kehilangan rasa hormat
Beberapa generasi yang lalu, seorang pria tidak dianggap dewasa sepenuhnya sampai ia menikah dan punya anak-anak. T
Sering ditemukan seorang ayah menenteng tas popok berbunga di mal, atau repot menyiapkan susu bagi anaknya.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Huffington Post,nakita,psychology today |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR