Embrio yang tidak lulus seleksi alam ini kemudian diserap oleh kembarannya sehingga kesannya menghilang (vanish).
Si kembar yang mampu bertahan hidup selanjutnya akan tumbuh menjadi janin tunggal (jika tadinya merupakan kembar dua) yang akan tumbuh normal.
Penelitian menunjukkan lebih banyak kasus pada perempuan di atas usia 30 tahun.
Gejala biasanya dimulai pada awal trimester pertama dan termasuk perdarahan, kram uterus, dan nyeri panggul.
Baca Juga : Manfaat Yoghurt Yunani untuk Bayi, Salah Satunya Kaya Protein
Menurut American Pregnancy Association, dalam banyak kasus, penyebab menghilangnya sindrom kembar tidak diketahui.
Abnormalitas yang berakibat pada kembalinya si kembar tampak hadir dari awal perkembangannya dan bukan dari kejadian mendadak.
Berikut penyebab lain yang mungkin terjadi:
1.Kelainan kromosom
Terlihat melalui pemeriksaan pada plasenta dan jaringan embrio.
Adanya kelainan/abnormalitas pada kromosom dapat menyebabkan keguguran di awal kehamilan.
Baca Juga : Jangan Asal Memberi Es Krim Pada Bayi, 4 Tips Ini Perlu Diperhatikan
2. Kelainan tali pusat
Jika tali pusat tidak berfungsi normal, misalnya karena diameternya terlalu kecil atau terdapat kerusakan pada jaringannya, berarti aliran makanan dan oksigen ke bakal janin tidak optimal.
Inilah yang menyebabkan embrio tidak bertahan.
Source | : | Tabloid Nakita,American Pregnancy Association. |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR