Nakita.id - Seorang calon penumpang pesawat JT 610 milik maskapai Lion Air, Sony Setiawan, tak henti-hentinya mengucap syukur.
Ia bersyukur lantaran dirinya tidak jadi menumpang pesawat yang dikabarkan jatuh 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta di perairan Karawang, pada Senin (29/10/2018) sekitar pukul 06.33 WIB pagi tadi.
Sony menceritakan dirinya terlambat untuk penerbangan tersebut karena terjebak macet di Tol Cikampek.
Baca Juga : Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh Setelah 13 Menit Lepas Landas, Ternyata Pesawat Ini Baru Beroperasi 2 Bulan
Pegawai Kanwil Ditjen Perbendaharaan Bangka Belitung ini mengaku seharusnya sudah berada di dalam pesawat tersebut jika tidak terjebak kemacetan.
Sebenarnya, Sony sudah terbiasa menumpang pesawat ini setiap minggunya, namun kali ini ini justru terlambat.
"Saya kan rumahnya di Bandung, tiap minggunya pulang. Setiap Senin pagi naik Lion yang 06.10. Biasa dari Bandung 11 malam, biasanya terminal satu B Jakarta sekitar jam tiga pagi," tutur Sony, melansir Warta Kota.
Kemudian ia melanjutkan bahwa dirinya baru tiba di bandara sekitar pukul 06.20 WIB, telat 10 menit dari jadwal penerbangan.
"Tadi pagi macet parah di Cikampek. Saya baru sampai Bandara (pukul) 06.20, pesawat sudah terbang," sambungnya saat ditemui di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang.
Dirinya mengaku sempat lemas dan menangis saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, begitu tahu pesawat yang seharusnya ia tumpangi dikabarkan hilang kontak.
"Saya lemas sampai nangis, inilah jalannya takdir Allah buat saya untuk memperbaiki diri. Karena tahu saya telat, saya beli tiket Sriwijaya yang 09.40 karena tadi parah sekali macetnya," lanjutnya.
Pria ini juga mengaku bahwa dirinya sudah mempunyai firasat tidak nyaman sejak kemarin sore.
Baca Juga : Pesawat Lion Air JT-610 Jatuh, Ini Pesan Pramugari Mery Yulyanda pada Kekasihnya Sebelum Terbang
Bahkan ia sudah mencetak boarding pass karena takut terlambat.
"Enggak ada firasat, dari kemarin sore enggak enak. Saya cek online karena takut terlambat, tapi saya kok males benar pergi. Biasanya enggak pernah dicetak boarding pass," tambahnya lagi.
Saat ini, tim gabungan Basarnas, TNI dan Polri masih terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban sekaligus pesawat.
Proses pencarian dan evakuasi ini juga dibantu oleh para nelayan setempat.
"Total (tim gabungan) 300 personel, tapi nanti kan ditambah lagi untuk mempercepat evakuasi. Kemudian nelayan-nelayan juga ikut membantu," ujar Deputi Operasi Basarnas, Nugroho Budi W, melansir Kompas.com.
Diketahui bahwa penumpang yang ikut dalam penerbangan ini berjumlah 178 penumpang dewasa, 1 anak dan 2 bayi.
Selain itu, terdapat 2 pilot serta 5 flight attendant (FA).
Dari daftar penumpang tersebut terdapat sejumlah anggota Kementerian Keuangan dan BPK.
Mendengar bahwa sebanyak 20 anggotanya menjadi korban jatuhnya pesawat JT 610, Menteri Keuangan Sri Mulyani langsung datangi kantor Basarnas.
Baca Juga : Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, Ini Firasat Hingga Permintaan Terakhir Pilot Sebelum Hilang Kontak
"Di pesawat itu ada 20 jajaran kami Kementerian Keuangan," ujar perempuan yang akrab disapa Ani itu.
Kabar jatuhnya pesawat ini juga membuat Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung, Toni Purnama, kaget.
Pasalnya beberapa anggotanya yang lain berada di pesawat tersebut.
"Saya kaget dengar kabar jatuhnya pesawat Lion Air. Kami beda pesawat, saya naik Sriwijaya Air, beberapa lainnya naik Lion Air," tutur Toni.
Beberapa nama anggota dewan yang masuk dalam pesawat tersebut antara lain H Eling, Dollar, HK Djunaidi, Mugni, Murdiman, dan Muktar Rasyid.
Baca Juga : Kronologi Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610, Pilot Sudah Punya Jam Terbang Tinggi
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,Warta Kota |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR